In this view, and in Langackey's, l

In this view, and in Langackey's, language is based on cognition - that is, on cognitive models that can be understood in terms of bodily functioning. This cognitive base is constrained by the nature of physical reality and also depends on imagination and social interactions. Meaning derives from embodiment and function & understanding arises when concepts are meaningful in this sense, and truth is considered to arise when the understanding of a statement fits one's understanding of a situation closely enough for one's own purposes. (Notice the pragmatism!) Thus, there is no absolute truth or God's - eye view. Our view of what exists (metaphysics) is not independent of how we know it (epistemology). As Lakoff puts it, "Truth is a bootstrapping operation, grounded in direct links to preconceptually and distinctly structured experience and the concepts that accord with that experience. "This fits with my proposals related to qualified realism in chapter 15.

Results (Indonesian) 1:

Dalam pandangan ini, dan di Langackey's, bahasa didasarkan pada kognisi - yaitu pada model kognitif yang dapat dipahami dalam hal fungsi tubuh. Dasar kognitif ini dibatasi oleh sifat realitas fisik dan juga tergantung pada imajinasi dan interaksi sosial. Makna berasal dari perwujudan dan fungsi & memahami muncul ketika konsep-konsep bermakna dalam pengertian ini, dan kebenaran dianggap timbul ketika pemahaman tentang pernyataan cocok satu adalah memahami situasi cukup dekat untuk satu tujuan sendiri. (Perhatikan pragmatisme!) Dengan demikian, ada kebenaran mutlak atau Allah 's - pandangan mata. Pandangan kami mengenai apa yang ada (metafisika) tidak independen dari bagaimana kita tahu itu (Epistemologi). Sebagai Lakoff dikatakan, "kebenaran adalah sebuah operasi yang bootstrapping, yang didasarkan pada link langsung ke preconceptually dan jelas terstruktur pengalaman dan konsep-konsep yang sesuai dengan pengalaman itu." Ini sesuai dengan proposal saya berhubungan dengan berkualitas realisme dalam Bab 15.

Results (Indonesian) 2:

Dalam pandangan ini, dan di Langackey ini, bahasa didasarkan pada kognisi - yaitu, pada model kognitif yang dapat dipahami dalam hal fungsi tubuh. dasar kognitif ini dibatasi oleh sifat realitas fisik dan juga tergantung pada imajinasi dan interaksi sosial. Arti atau diperoleh dari perwujudan dan fungsi & pemahaman muncul ketika konsep-konsep yang bermakna dalam pengertian ini, dan kebenaran dianggap muncul ketika pemahaman sebuah pernyataan yang cocok dengan pengertian seseorang tentang situasi cukup dekat untuk tujuan sendiri. (Perhatikan pragmatisme!) Jadi, tidak ada kebenaran mutlak atau Tuhan - pandangan mata. pandangan kita tentang apa yang ada (metafisika) tidak terlepas dari bagaimana kita tahu itu (epistemologi). Sebagai Lakoff katakan, "Kebenaran adalah operasi bootstrap, didasarkan pada link langsung ke preconceptually dan pengalaman jelas terstruktur dan konsep-konsep yang sesuai dengan pengalaman itu." Hal ini sesuai dengan proposal saya yang berkaitan dengan realisme yang berkualitas dalam bab 15.