Cutaneous inflammatory T-cell–media

Cutaneous inflammatory T-cell–mediated activation requires two signals mediated
via cell–cell interactions by surface proteins and antigen-presenting cells, such as
dendritic cells or macrophages: (1) interaction of the T-cell receptor with antigen, and
(2) costimulation, which is mediated through various surface interactions.
• Activated T cells migrate from lymph nodes and the bloodstream into skin and
secrete cytokines (eg, interferon-γ, interleukin 2 [IL-2]) that induce pathologic
changes. Local keratinocytes and neutrophils produce other cytokines (eg, tumor
necrosis factor-α [TNF-α], IL-8). T-cell production and activation results in keratinocyte
proliferation.
• There is a significant genetic component. Studies of histocompatibility antigens show
associations with human leukocyte antigens (HLA)-Cw6, TNF-α, and IL-3.

Results (Indonesian) 1:

Kulit inflamasi T-sel-dimediasi aktivasi memerlukan dua sinyal dimediasimelalui sel-sel interaksi dengan permukaan protein dan menyajikan antigen sel, sepertisel dendritik atau makrofag: (1) interaksi reseptor sel T dengan antigen, dan(2) costimulation, yang dimediasi melalui berbagai permukaan interaksi.Sel T • diaktifkan bermigrasi dari getah bening dan aliran darah ke kulit danmengeluarkan sitokin (misalnya, interferon-γ, interleukin 2 [IL-2]) yang menginduksi patologisperubahan. Lokal keratinocytes dan neutrofil menghasilkan sitokin lainnya (misalnya, tumornecrosis factor-α ' [TNF-α], IL-8). Hasil produksi dan aktivasi T-sel keratinocyteproliferasi.• Ada adalah komponen genetik yang signifikan. Studi menunjukkan antigen poliolefinAsosiasi dengan manusia leukosit antigen (HLA)-Cw6, TNF-α, IL-3, dan.

Results (Indonesian) 2:

Kulit inflamasi T-cell-mediated aktivasi membutuhkan dua sinyal dimediasi
melalui interaksi-sel sel dengan protein permukaan dan sel antigen-presenting, seperti
sel dendritik atau makrofag: (1) interaksi reseptor T-sel dengan antigen, dan
(2) kostimulasi, yang dimediasi melalui berbagai interaksi permukaan.
• Activated sel T bermigrasi dari kelenjar getah bening dan aliran darah ke kulit dan
mensekresi sitokin (misalnya, interferon-γ, interleukin 2 [IL-2]) yang menginduksi patologis
perubahan. Keratinosit lokal dan neutrofil menghasilkan sitokin lain (misalnya, tumor
necrosis factor-α [TNF-α], IL-8). Produksi sel T dan hasil aktivasi di keratinosit
proliferasi.
• Ada komponen genetik yang signifikan. Studi antigen histokompatibilitas menunjukkan
asosiasi dengan antigen leukosit manusia (HLA) -Cw6, TNF-α, dan IL-3.