KM in the supply chain – a value-ad

KM in the supply chain – a value-adding business discipline
Prior to an exploration of the need for and the benefits of KM adoption throughout the
supply chain, the concept of supply chain management must first be defined. According to
Krishnamurthy (2002), supply chain management (SCM) involves a network of facilities
that integrates activities from procurement of materials from suppliers through
manufacturing and distribution to the customer, which is normally accomplished through
the integration of business processes across organizational walls.
SCM is therefore the process of ensuring that goods get to the right place at the right time.
According to Eisenhart (2001), companies are discovering that while they can make
incremental improvements by using SCM to streamline operations within their own walls,
they will derive even more benefits from external collaboration. Consequently, they are
searching for ways to cut costs and improve efficiency by working closely with their
suppliers throughout the product life cycle. In the process, manufacturing operations
workers are discovering tools and practices already familiar to KM professionals. They have
begun collaborating on projects, achieving best practices, sharing knowledge across
organizational lines and, most importantly, supplying information to decision makers when
they need it.
In today’s information age, only three things give a company a sustainable competitive
advantage, namely:

Results (Indonesian) 1:

KM dalam rantai pasokan-disiplin yang menambah nilai bisnisSebelum eksplorasi kebutuhan dan manfaat dari adopsi KM sepanjangrantai pasokan, konsep manajemen rantai pasokan harus pertama kali didefinisikan. MenurutKrishnamurthy (2002), manajemen rantai suplai (SCM) melibatkan jaringan Fasilitasyang mengintegrasikan kegiatan dari pengadaan bahan dari pemasok melaluipembuatan dan distribusi bagi pelanggan, yang biasanya dicapai melaluiintegrasi proses bisnis di seluruh organisasi dinding.SCM adalah proses untuk memastikan bahwa barang mendapatkan ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat.Menurut Eisenhart (2001), perusahaan yang menemukan bahwa sementara mereka dapat membuatinkremental perbaikan dengan menggunakan SCM untuk merampingkan operasi dalam dinding mereka sendiri,mereka akan memperoleh manfaat bahkan lebih dari kolaborasi eksternal. Dampaknya, mereka rentanmencari cara untuk memotong biaya dan meningkatkan efisiensi dengan bekerja erat dengan merekapemasok sepanjang siklus hidup produk. Dalam proses, manufaktur operasipekerja yang menemukan alat dan praktek-praktek yang sudah terbiasa dengan profesional KM. Mereka memilikimulai berkolaborasi dalam proyek, mencapai praktik terbaik, berbagi pengetahuan di seluruhgaris-garis organisasi dan yang paling penting, penyediaan informasi untuk para pembuat keputusan apabilamereka membutuhkannya.Di hari ini informasi usia, memberikan hal-hal yang hanya tiga perusahaan berkelanjutan kompetitifadvantage, namely: