The Waste Electrical and Electronic

The Waste Electrical and Electronic Equipment Directive (WEEE Directive) is the European Community directive 2002/96/EC on waste electrical and electronic equipment (WEEE) which, together with the RoHS Directive 2002/95/EC, became European Law in February 2003. The WEEE Directive set collection, recycling and recovery targets for all types of electrical goods, with a minimum rate of 4 kilograms per head of population per annum recovered for recycling by 2009. The RoHS Directive set restrictions upon European manufacturers as to the material content of new electronic equipment placed on the market.

The symbol adopted by the European Council to represent waste electrical and electronic equipment comprised a crossed out wheelie bin with or without a single black line underneath the symbol. The black line indicates that goods have been placed on the market after 2005, when the Directive came into force.[1] Goods without the black line were manufactured between 2002 and 2005. In such instances, these are treated as "historic weee" and falls outside re-imbursement via producer compliance schemes.

Results (Indonesian) 1:

limbah listrik dan direktif peralatan elektronik (WEEE direktif) adalah komunitas Eropa 2002/96/EC limbah peralatan listrik dan elektronik (WEEE) yang bersama-sama dengan RoHS 2002/95/EC, menjadi hukum Eropa pada bulan Februari 2003. direktif koleksi set weee, daur ulang dan pemulihan target untuk semua jenis barang-barang elektronik,dengan tingkat minimal 4 kilogram per kepala penduduk per tahun pulih untuk daur ulang pada tahun 2009. direktif RoHS mengatur pembatasan pada produsen Eropa untuk isi materi peralatan elektronik baru ditempatkan di pasar.

simbol yang diadopsi oleh Dewan Eropa untuk mewakili peralatan listrik dan elektronik limbah terdiri dicoret gerobak sampah dengan atau tanpa garis hitam tunggal di bawah simbol. garis hitam menunjukkan bahwa barang telah ditempatkan di pasar setelah 2005, ketika direktif mulai berlaku [1] barang. tanpa garis hitam yang diproduksi antara 2002 dan 2005. dalam kasus tersebut,ini diperlakukan sebagai "weee bersejarah" dan jatuh di luar re-imbursement melalui skema kepatuhan produser.

Results (Indonesian) 2:

Limbah listrik dan Electronic Equipment Directive (WEEE Directive) adalah masyarakat Eropa direktif 2002/96/EC pada limbah peralatan listrik dan elektronik (WEEE) yang, bersama-sama dengan RoHS Directive 2002/95/EC, menjadi hukum Eropa pada bulan Februari 2003. WEEE Directive menetapkan target koleksi, daur ulang dan pemulihan untuk semua jenis barang-barang elektronik, dengan tingkat minimal 4 kilogram per kepala penduduk per tahun pulih untuk daur ulang tahun 2009. The RoHS Directive menetapkan pembatasan atas produsen Eropa untuk bahan isi dari peralatan elektronik baru ditempatkan di pasar.

Simbol yang diadopsi oleh Dewan Eropa untuk mewakili limbah peralatan listrik dan elektronik terdiri menyeberang keluar gerobak sampah dengan atau tanpa satu garis hitam di bawah simbol. Garis hitam menunjukkan bahwa barang telah ditempatkan di pasar setelah tahun 2005, ketika direktif diberlakukan.[1] Barang tanpa garis hitam yang diproduksi antara tahun 2002-2005. Dalam kasus tersebut, ini diperlakukan sebagai "bersejarah weee" dan jatuh di luar re-imbursement melalui skema kepatuhan produser.