The flexibility of workers is also

The flexibility of workers is also an influential part of JIT manufacturing. Schroeder defines Just-in-Time as the elimination of waste in the production process by utilizing the full capability of the workers [11]. Several authors agree that employing multi-functional workers proves advantageous in a JIT system. Quality is enhanced and the operating process is more flexible. Operating processes can be changed to meet demand requirements, and feelings of worker alienation and boredom as well as ergonomic problems can be reduced [2]. In addition, flexibility gives workers the opportunity to accept more job responsibility, increasing their feelings of value to the company. Since JIT is based on a cellular layout, each worker is able to do allthe necessary tasks within a cell. The worker, therefore, controls volume, quality and, in some cases, financial performance [5]. Within Ambrake’s continual training, cross-training also takes place. The job enlargement allows associates to prolong their employment and gain responsibility and a feeling of importance

Results (Indonesian) 1:

Fleksibilitas pekerja juga merupakan bagian berpengaruh manufaktur JIT. Schroeder mendefinisikan Just-in-Time sebagai penghapusan limbah dalam proses produksi dengan memanfaatkan kemampuan penuh dari para pekerja [11]. Beberapa penulis setuju bahwa mempekerjakan pekerja multi-fungsional membuktikan menguntungkan dalam sistem JIT. Kualitas ditingkatkan dan proses operasi lebih fleksibel. proses operasi dapat diubah dengan kebutuhan memenuhi permintaan, dan perasaan terasing pekerja dan kebosanan serta masalah ergonomis dapat dikurangi [2]. Selain itu, fleksibilitas memberikan pekerja kesempatan untuk menerima tanggung jawab pekerjaan yang lebih, meningkatkan perasaan mereka dari nilai perusahaan. Sejak JIT didasarkan pada tata letak selular, setiap pekerja mampu melakukan semua
tugas yang diperlukan dalam sel. pekerja, oleh karena itu, kontrol volume, kualitas dan, dalam beberapa kasus, kinerja keuangan [5]. Dalam pelatihan terus-menerus Ambrake ini, cross-pelatihan juga berlangsung. Pembesaran pekerjaan memungkinkan rekan untuk memperpanjang pekerjaan mereka dan tanggung jawab keuntungan dan perasaan pentingnya

Results (Indonesian) 2:

Fleksibilitas pekerja juga merupakan bagian yang berpengaruh dari produksi JIT. Schroeder mendefinisikan hanya-in-time sebagai penghapusan limbah dalam proses produksi dengan memanfaatkan kemampuan penuh dari para pekerja [11]. Beberapa penulis sepakat bahwa mempekerjakan pekerja multi-fungsi membuktikan menguntungkan dalam sistem JIT. Kualitas ditingkatkan dan proses operasi lebih fleksibel. Proses operasi dapat diubah untuk memenuhi persyaratan permintaan, dan perasaan alienasi pekerja dan kebosanan serta masalah ergonomis dapat dikurangi [2]. Selain itu, fleksibilitas memberikan kesempatan kepada pekerja untuk menerima lebih banyak tanggung jawab pekerjaan, meningkatkan perasaan mereka akan nilai bagi perusahaan. Karena JIT didasarkan pada tata letak seluler, setiap pekerja dapat melakukan semua
tugas yang diperlukan dalam sel. Pekerja, oleh karena itu, kontrol volume, kualitas dan, dalam beberapa kasus, kinerja keuangan [5]. Dalam pelatihan Ambrake yang berkelanjutan, pelatihan silang juga berlangsung. Pembesaran pekerjaan memungkinkan karyawan untuk memperpanjang pekerjaan mereka dan mendapatkan tanggung jawab dan perasaan pentingnya