Despite various campaigns and progr

Despite various campaigns and programs undertaken to reduce the prevalence of risk factors of NCDs, these risk factors continue to be a major issue in both developed and developing countries in Asia [1]. The adolescent period encompasses several transitions whereby the family, environment and societal influences are strongly associated with their health outcomes. In an attempt to address setbacks such as lack of data and poor understanding of NCDs and its risk factors in early life among the unique, multi-ethnic Malaysian population; the MyHeART study was developed as a cohort study targeting the rural and urban adolescent communities in Malaysia. The research goals include (a) identifying the prevalence and trends, of non-communicable diseases risk factors among adolescents in Peninsular Malaysia and (b) to evaluate how lifestyle factors (e.g. dietary intake and pattern, physical activities, smoking and alcohol consumption) of early adolescents influence the development of chronic NCD in their early adulthood. To the best of our knowledge, this is the first Malaysian adolescent cohort study with a representative sample size, comparable to adolescent cohort in high-income countries [7, 8].

Results (Indonesian) 1:

Meskipun berbagai kampanye dan program yang dilakukan untuk mengurangi prevalensi faktor risiko NCDs, faktor-faktor risiko terus menjadi masalah besar dalam kedua berkembang dan negara-negara berkembang di Asia [1]. Masa remaja meliputi beberapa transisi dimana Keluarga, lingkungan dan sosial pengaruh sangat erat hubungannya dengan hasil kesehatan mereka. Dalam upaya untuk alamat kemunduran seperti kurangnya data dan miskin pemahaman dari NCDs dan faktor-faktor risiko dalam kehidupan awal antara penduduk Malaysia unik, multi-etnis; MyHeART studi ini dikembangkan sebagai Studi kohort penargetan masyarakat remaja pedesaan dan perkotaan di Malaysia. Tujuan penelitian termasuk () mengidentifikasi prevalensi dan tren, faktor-faktor risiko penyakit tidak menular antara remaja di Semenanjung Malaysia dan (b) untuk mengevaluasi bagaimana faktor gaya hidup (misalnya asupan makanan dan pola, aktivitas fisik, Merokok dan konsumsi alkohol) awal remaja mempengaruhi pengembangan kronis NCD di awal masa dewasa mereka. Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, ini adalah Studi kohort remaja Malaysia pertama dengan ukuran sampel perwakilan, sebanding dengan remaja kohort di negara-negara berpenghasilan tinggi [7, 8].

Results (Indonesian) 2:

Meskipun berbagai kampanye dan program yang dilakukan untuk mengurangi prevalensi faktor risiko PTM, faktor risiko ini terus menjadi masalah besar di negara maju dan negara berkembang di Asia [1]. Masa remaja meliputi beberapa transisi dimana keluarga, lingkungan dan pengaruh sosial yang sangat terkait dengan hasil kesehatan mereka. Dalam upaya untuk mengatasi kemunduran seperti kurangnya data dan pemahaman miskin NCD dan faktor risiko di awal kehidupan di antara yang unik, populasi multi-etnis Malaysia; studi MyHeart dikembangkan sebagai studi kohort menargetkan masyarakat remaja pedesaan dan perkotaan di Malaysia. Tujuan penelitian meliputi (a) mengidentifikasi prevalensi dan tren, faktor risiko penyakit tidak menular di kalangan remaja di Semenanjung Malaysia dan (b) untuk mengevaluasi bagaimana faktor-faktor gaya hidup (misalnya asupan makanan dan pola, kegiatan fisik, merokok dan konsumsi alkohol) dari remaja awal mempengaruhi perkembangan NCD kronis di masa dewasa awal mereka. Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, ini adalah pertama Malaysia studi remaja kohort dengan ukuran sampel yang representatif, sebanding dengan kohort remaja di negara-negara berpenghasilan tinggi [7, 8].