MethodsPatient SelectionThis retros

Methods
Patient Selection
This retrospective study of our prospectively organized database included all patients treated on our stroke and intensive care units between January 1999 and December 2003 with the diagnosis of an OAT-ICH within 12 hours of symptom onset (n=131). The diagnosis of a parenchymal OAT-ICH was made based on computed tomography (CT; in agreement of the neurologist and neuroradiologist at duty) and an INR ≥1.5. We excluded all patients: (1) with evidence of primary subdural, epidural, or subarachnoid hemorrhage (n=38); and (2) whose hematomas had been surgically evacuated (n=11). These 11 patients were excluded because of preassigned administration of PCCs before surgery, which was performed for volume reduction but not because of hematoma growth. ICH patients with an INR 85 years of age, herniation signs on initial CT, being admitted comatose, and experiencing severe comorbidity. None of these patients received a control CT and were therefore excluded. Fifty-five patients remained for analysis.

Results (Indonesian) 1:

MetodePasien seleksiPenelitian retrospektif database kami prospektif terorganisir termasuk semua pasien yang diobati pada stroke dan unit perawatan intensif antara Januari 1999 dan Desember 2003 dengan diagnosis OAT-ICH dalam waktu 12 jam onset gejala (n = 131). Diagnosis OAT-ICH parenchymal dibuat berdasarkan computed tomography (CT; kesepakatan dari ahli saraf dan neuroradiologist di tugas) dan ≥1.5 INR. Kami dikecualikan pasien: (1) dengan bukti utama perdarahan subdural, epidural atau subarachnoid (n = 38); dan (2) yang mempunyai telah dievakuasi dengan pembedahan (n = 11). Pasien ini 11 dikeluarkan karena preassigned administrasi PCCs sebelum operasi, yang dipentaskan volume pengurangan tetapi bukan karena pertumbuhan hematoma. ICH pasien dengan INR < 1.5 dianggap tidak cukup anticoagulated dan dikeluarkan dari analisis (n = 7). Akhirnya, kami dikecualikan pasien dengan awal (atau dilakukan dalam waktu 24 jam) lakukan-tidak-resusitasi urutan (DNR) atau lakukan-tidak-memperlakukan order (DNT) serta pasien yang menerima terapi lebih dari 1,5 jam setelah masuk (DNR DNT; n = 20; ini adalah hampir mati pasien yang ditandai oleh > 85 tahun, herniasi tanda pada awal CT, mengakui koma, dan mengalami parah penyerta. Tak satu pun dari ini pasien menerima kontrol CT dan karena itu dikeluarkan. Lima puluh lima pasien tetap untuk analisis.

Results (Indonesian) 2:

Metode
Seleksi Pasien
Penelitian ini retrospektif database kami prospektif terorganisir termasuk semua pasien yang dirawat pada stroke dan perawatan intensif unit kami antara Januari 1999 dan Desember 2003 dengan diagnosis dari OAT-ICH dalam waktu 12 jam dari onset gejala (n = 131). Diagnosis dari parenkim OAT-ICH dibuat berdasarkan computed tomography (CT, dalam kesepakatan ahli saraf dan neuroradiologist pada tugas) dan ≥1.5 INR. Kami dikecualikan semua pasien: (1) dengan bukti subdural primer, epidural, atau perdarahan subarachnoid (n = 38); dan (2) yang hematoma telah dievakuasi pembedahan (n = 11). Ini 11 pasien dikeluarkan karena administrasi preassigned dari PCCs sebelum operasi, yang dilakukan untuk pengurangan volume yang tapi bukan karena pertumbuhan hematoma. Pasien ICH dengan INR <1,5 yang dianggap tidak cukup antikoagulan dan dikeluarkan dari analisis (n = 7). Akhirnya, kita dikecualikan semua pasien dengan awal (atau dibuat dalam waktu 24 jam) order (DNR) jangan-tidak-resusitasi atau melakukan-tidak-treat order (DNT) serta pasien yang menerima terapi paling lambat 1,5 jam setelah penerimaan (DNR / DNT; n = 20;.. ini adalah pasien yang hampir mati yang ditandai dengan> 85 tahun, tanda-tanda herniasi pada awal CT, yang mengaku koma, dan mengalami komorbiditas berat Tak satu pun dari pasien ini menerima CT kontrol dan karenanya dikeluarkan Fifty pasien -lima tetap untuk analisis.