CONNECTIVIST THEORY FOR ONLINE LEAR

CONNECTIVIST THEORY FOR ONLINE LEARNING
According to Siemens (2004), connectivist theory is for the digital age,
where individuals learn and work in a networked environment. As a
result, we do not have control over what we learn since others in the
network continually change information, and that requires new learning,
unlearning old information, and/or learning current information.
Siemens proposes some guidelines for designing learning materials for
the learner, based on connectivist theory. Below is an elaboration of
these guidelines for the development of online learning materials.

Results (Indonesian) 1:

Teori connectivist untuk pembelajaran online
menurut siemens (2004), teori connectivist adalah untuk era digital,
di mana individu belajar dan bekerja dalam lingkungan jaringan. sebagai akibat
, kita tidak memiliki kontrol atas apa yang kita pelajari karena orang lain dalam jaringan
terus bertukar informasi, serta yang membutuhkan pembelajaran baru,
informasi lama unlearning, dan / atau belajar informasi terkini.
siemens mengusulkan beberapa pedoman untuk merancang bahan pembelajaran bagi pelajar
, berdasarkan teori connectivist. di bawah ini adalah elaborasi
pedoman ini untuk pengembangan materi pembelajaran online.

Results (Indonesian) 2:

TEORI CONNECTIVIST untuk belajar ONLINE
menurut Siemens (2004), connectivist teori adalah untuk era digital,
mana individu belajar dan bekerja di lingkungan jaringan. Sebagai
hasilnya, kita tidak memiliki kontrol atas apa yang kita pelajari sejak lain dalam
jaringan terus-menerus mengubah informasi, dan yang membutuhkan pembelajaran baru,
unlearning informasi lama, dan/atau informasi terkini belajar.
Siemens mengusulkan beberapa panduan untuk merancang bahan pelajaran untuk
pelajar, didasarkan pada teori connectivist. Di bawah ini adalah elaborasi dari
pedoman untuk pengembangan bahan pembelajaran online.