Labour and employmentPositive Impac

Labour and employment
Positive Impact

However, the process of globalisation can bring more jobs opportunities in host country when MNCs move their production operation into developing countries. According to Rama (2003), job creation only will occur in export-processing zones where large amount of work forces are required in order to keep the production running.

A good example of jobs creation would be Coca-Cola decided to invest in Malaysia with a new bottling plant, consist of $301 million investment. They stated that this investment will able to create 600 to 800 jobs at the plant with 8,000 jobs connect with local suppliers (Agence France-Presse, 2010).

Negative Impact

Woods (2000) stated that the government of developing countries start to compete with each other by deregulate their policy to attract foreign direct investment (FDI) and multi-national corporations (MNCs). Hence with lower the wages and taxes rates enable the investors to avoid the risk of losing their capital invested in developing country.

Research done by The Economist (2001) and Woods (2000) and found that when the government of developing countries increasing minimum wage and labour safety standards in order to protect local workers' rights, this might could cause MNCs relocate their operation to another developing countries, where that particular country's labours, who were probably willing to accept low wages by any standards, lack of union representative and legal protections such as child labour and other gross labour that abuses by global companies.

Results (Indonesian) 1:

Tenaga kerja dan pekerjaanDampak positif Namun, proses globalisasi dapat membawa lebih banyak kesempatan pekerjaan di negara tuan rumah ketika perusahaan multinasional memindahkan operasi produksi mereka ke negara-negara berkembang. Menurut Rama (2003), penciptaan lapangan kerja hanya akan terjadi di zona pemrosesan ekspor yang mana besar jumlah angkatan kerja yang diperlukan untuk Jauhkan produksi berjalan. Contoh yang baik dari penciptaan pekerjaan akan Coca-Cola memutuskan untuk berinvestasi di Malaysia dengan pabrik pembotolan baru, terdiri dari investasi $301 juta. Mereka menyatakan bahwa investasi ini akan mampu menciptakan 600-800 pekerjaan di pabrik dengan sekitar 8.000 pekerjaan yang berhubungan dengan pemasok lokal (Agence France-Presse, 2010). Dampak negatif Woods (2000) menyatakan bahwa pemerintah negara-negara berkembang mulai bersaing satu sama lain oleh deregulate kebijakan mereka untuk menarik investasi langsung asing (FDI) dan perusahaan multi-nasional (MNCs). Maka dengan rendah tingkat upah dan pajak memungkinkan investor untuk menghindari risiko kehilangan modal mereka berinvestasi di negara berkembang. Penelitian yang dilakukan oleh The Economist (2001) dan Woods (2000) dan menemukan bahwa ketika pemerintah negara-negara berkembang yang meningkatkan upah minimum dan tenaga kerja standar keamanan untuk melindungi hak-hak pekerja lokal, ini mungkin dapat menyebabkan MNCs relokasi operasi mereka ke negara berkembang yang lain, di mana usaha tertentu negara itu, yang mungkin bersedia untuk menerima upah rendah dengan standar apapun, kurangnya perwakilan Uni dan perlindungan hukum seperti pekerja anak dan lain bruto buruh yang pelanggaran oleh perusahaan-perusahaan global.

Results (Indonesian) 2:

Buruh dan pekerjaan
Dampak Positif

Namun, proses globalisasi dapat membawa peluang pekerjaan lainnya di negara tuan rumah ketika perusahaan multinasional memindahkan operasi produksi mereka ke negara-negara berkembang. Menurut Rama (2003), penciptaan lapangan kerja hanya akan terjadi dalam zona ekspor pengolahan di mana sejumlah besar angkatan kerja yang diperlukan dalam rangka untuk menjaga berjalan produksi.

Sebuah contoh yang baik dari penciptaan lapangan kerja akan Coca-Cola memutuskan untuk berinvestasi di Malaysia dengan pabrik pembotolan baru, terdiri dari investasi $ 301.000.000. Mereka menyatakan bahwa investasi ini akan mampu menciptakan 600-800 pekerjaan di pabrik dengan 8.000 pekerjaan berhubungan dengan pemasok lokal (Agence France-Presse, 2010).

Dampak Negatif

Woods (2000) menyatakan bahwa pemerintah negara-negara berkembang mulai bersaing satu sama lain dengan deregulasi kebijakan mereka untuk menarik investasi asing langsung (FDI) dan perusahaan multi-nasional (MNC). Oleh karena itu dengan rendah upah dan pajak tarif memungkinkan investor untuk menghindari risiko kehilangan modal mereka diinvestasikan di negara berkembang.

Penelitian yang dilakukan oleh The Economist (2001) dan Woods (2000) dan menemukan bahwa ketika pemerintah negara-negara berkembang meningkatkan upah dan keselamatan tenaga kerja standar minimum untuk melindungi hak-hak pekerja lokal, kekuatan ini bisa menyebabkan perusahaan multinasional merelokasi operasi mereka ke yang lain negara-negara berkembang , di mana tenaga kerja negara tertentu, yang mungkin bersedia menerima upah yang rendah dengan standar apapun, kurangnya perwakilan serikat pekerja dan perlindungan hukum seperti pekerja anak dan pekerja berat lainnya yang pelanggaran oleh perusahaan-perusahaan global.