Mary was suddenly filled with fear.

Mary was suddenly filled with fear. Her feet refused to move, rooted to the spot. She wanted to run but was scared, certain she'd be followed. She was hiding in the shadows, waiting to grab her if she did.Mary suddenly stopped and froze. Her mouth dry. She tried to call out but her voicefailed her. Her words were drowned by the thumping of her heartbeat. She turned. Her ears strained to catch the sound, at the same mon1ent wi1lIing the pounding in her chest not to give her away. A faint rustle from the furthest pillar of the building shrouded in the darkness caught her attention. She squinted, adjusting her eyesight against the dim light. It's him! He's here.

Results (Indonesian) 1:

Mary tiba-tiba dipenuhi dengan ketakutan. Kakinya menolak untuk bergerak, terpaku di tempat. Dia ingin lari tapi takut, yakin dia akan diikuti. Dia bersembunyi dalam bayang-bayang, menunggu untuk meraihnya jika ia melakukannya.

Mary tiba-tiba berhenti dan membeku. Mulutnya kering. Dia mencoba untuk memanggil tapi dia voicefailed nya. Kata-katanya tenggelam oleh berdebar detak jantungnya. Dia berbalik. Telinganya tegang untuk menangkap suara, di mon1ent sama wi1lIing yang berdebar di dadanya untuk tidak memberikan dia pergi. Sebuah samar gemerisik dari pilar terjauh dari gedung diselimuti kegelapan menarik perhatiannya. Dia menyipitkan mata, menyesuaikan penglihatannya terhadap cahaya redup. Itu dia! Ia disini.

Results (Indonesian) 2:

Maria mendadak penuh dengan ketakutan. Kakinya menolak untuk bergerak, berakar ke tempat. Dia ingin lari tapi takut, pasti dia akan diikuti. Dia bersembunyi di bawah bayang, menunggu untuk meraihnya jika dia melakukannya.

Mary mendadak berhenti dan membeku. Mulutnya kering. Dia mencoba untuk memanggil keluar tapi dia voicefincinya. Kata-katanya tenggelam oleh berdebar detak jantungnya. Dia berbalik. Telinganya tegang untuk menangkap suara, pada mon1ent yang sama wi1lIing berdebar di dadanya tidak untuk memberinya pergi. Sebuah gemerubung dari pilar terjauh dari bangunan diselimuti kegelapan menarik perhatiannya. Dia squinted, menyesuaikan penglihatannya terhadap cahaya redup. Ini dia! Dia di sini.