Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
SBY menentang strategi media:
Diskusi
Dicky Christanto, The Jakarta Post, Jakarta | nasional | Thu, 14 Juli 2011, 07:20
Berita Nasional ahli Media mengatakan bukannya berterima kasih kepada media untuk perannya dalam demokrasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memilih untuk bersikap kritis dengan mengatakan media memiliki kredibilitas ketika menggunakan pesan teks sebagai sumber berita. "Yudhoyono mungkin lupa bahwa wartawan diizinkan untuk memproduksi sebuah artikel berdasarkan pesan teks, selama mereka yakin bahwa pesan teks dari sumber yang dapat dipercaya," Tjipta Lesmana, profesor komunikasi politik di Universitas Pelita Harapan, mengatakan dalam sebuah diskusi pada hari Kamis. Tjipta mengatakan itu diasumsikan bahwa wartawan akan melakukan verifikasi yang tepat sebelum mereka menggunakan pesan teks dalam sebuah cerita. "Polisi dapat melakukan verifikasi lebih menyeluruh," katanya. Agus Sudibyo dari Dewan Pers juga mengatakan dalam diskusi yang wartawan bisa menggunakan pesan teks sebagai sumber jika mereka tidak memanipulasi konten dan disebutkan dalam artikel yang informasi itu datang dari pesan teks. "penegak hukum yang bertugas untuk menyelidiki lebih lanjut jika diperlukan. ini bukan tanggung jawab wartawan. ini adalah titik Presiden telah gagal untuk memahami," katanya. dalam pernyataan terbaru Yudhoyono, ia mengatakan ia tidak bisa mengerti mengapa banyak media yang digunakan pesan teks mengaku dikirim oleh Nazaruddin sebagai sumber. pesan teks meluncurkan pernyataan kontroversial. Di antara informasi lainnya adalah pernyataan bahwa Nazaruddin bukan satu-satunya yang menerima uang suap. Dikatakan beberapa pejabat Partai Demokrat yang tinggi peringkat, seperti Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng dan Marwan Amir, juga melakukan.
Being translated, please wait..
