Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
produktivitas relatif
te analisis di atas didasarkan pada model single-negara dan hanya dapat digunakan untuk mengukur ruang untuk perbaikan dalam efisiensi teknis relatif terhadap pertanian terbaik dilakukan dalam masing-masing negara. untuk perbandingan lintas negara, kita menggunakan produktivitas relatif. dalam tabel 6 kami menyajikan nilai produktivitas relatif rata-rata. untuk menghitung nilai produktivitas relatif,pertama kita memasukkan input yang digunakan di satu negara di perbatasan produksi masing-masing dari tiga negara. nilai yang diperoleh dengan cara ini dibagi dengan nilai output frontier yang diperoleh dari teknologi sendiri (perbatasan produksi). Tabel 6 melaporkan nilai rata-rata rasio ini untuk periode 1995-2004, sedangkan yang lebih rinci, hasil tahunan disajikan dalam Lampiran 3.berbeda dengan hasil te, tiga negara peringkat malah dalam hal produktivitas relatif. yaitu, rata-rata untuk satu set tertentu dari total input yang Belanda hasil teknologi produksi dalam output tertinggi, diikuti oleh teknologi Jerman dan Swedia. lebih khusus, produktivitas peternakan sapi Jerman akan, rata-rata, 6.1% lebih tinggi jika peternakan ini akan menggunakan teknologi produksi peternakan susu Belanda. output peternakan sapi Jerman, bagaimanapun, akan turun sebesar 11% dengan mengadopsi teknologi produksi Swedia. mengenai peternakan Belanda, output menggunakan teknologi mereka sendiri adalah rata-rata lebih tinggi daripada menggunakan teknologi alternatif yang tersedia di negara-negara lain (Jerman dan Swedia). di swedia,peternakan sapi relatif kurang produktif dibandingkan rekan-rekan mereka di kedua Jerman dan belanda. produktivitas swedish dapat ditingkatkan dengan 13,3% atau 20,4%, bila menggunakan Jerman atau teknologi produksi Belanda, masing-masing.
Being translated, please wait..
