It was during the Enlightenment tha

It was during the Enlightenment that the notion of progress came to be a standard feature of the Western outlook; that is, the view that human civilization is becoming ever more advanced (technologically, politically, socially, and so on).3 This can be described as a “linear view” of history. It is often argued that up until the Enlightenment, a “cyclical view” or “static view” of history prevailed; that is, the view that humanity does not truly progress in any direction, but simply undergoes cycles of prosperity and poverty, peace and war, and so on. Perhaps the most important factor in awakening a sense of progress was the dramatic advance of science.

Results (Indonesian) 1:

Itu selama Enlightenment gagasan tentang kemajuan datang untuk menjadi fitur standar Outlook Barat; itu adalah, pandangan bahwa peradaban manusia menjadi lebih maju (teknologi, politik, sosial, dan sebagainya).3 ini dapat digambarkan sebagai sebuah "linear Lihat" sejarah. Hal ini sering berpendapat bahwa sampai pencerahan, "siklus" atau "statis pemandangan" sejarah menang; itu adalah, bahwa manusia tidak benar-benar kemajuan ke segala arah, tetapi hanya mengalami siklus kemakmuran dan kemiskinan, damai dan perang, dan sebagainya. Mungkin adalah faktor paling penting dalam membangkitkan rasa kemajuan dramatis kemajuan ilmu pengetahuan.

Results (Indonesian) 2:

Ia selama Pencerahan bahwa gagasan kemajuan datang untuk menjadi fitur standar dari prospek Barat; yaitu, pandangan bahwa peradaban manusia menjadi semakin canggih (teknologi, politik, sosial, dan sebagainya) 0,3 ini dapat digambarkan sebagai "pandangan linear" sejarah. Hal ini sering dikatakan bahwa sampai Pencerahan, "melihat siklus" atau "pandangan statis" sejarah menang; yaitu, pandangan bahwa manusia tidak benar-benar maju dalam segala arah, tetapi hanya mengalami siklus kemakmuran dan kemiskinan, perdamaian dan perang, dan sebagainya. Mungkin faktor yang paling penting dalam membangkitkan rasa kemajuan adalah kemajuan dramatis ilmu.