Prevalence of obesityWe found an in

Prevalence of obesity

We found an increased amount of overweight and obese

children in comparison to recently published studies also

carried out on East German schoolchildren6 (Table 1). Over-
weight and obesity were observed more frequently in

children with lower education. This contrast was stronger

in the older subjects and was present in both genders.

Despite this inhomogeneity, the trend towards higher BMI

was significant in all groups distinguished by age, gender and

type of school. The prevalence of obesity in our sample was

two to five times higher than expected. Figure 2 shows that

almost all percentiles are above the reference values, so the

upward shift includes the entire distribution.

Is the BMI rise due to secular trend?

Our sample has been drawn about 6–10 y later than Hesse’s

data set. Owing to a ‘secular trend phenomenon’, the body

height in our sample, and so body weight and BMI, might

have possibly been increased. In fact, the body heights

almost coincide with those reported from the reference

data.24 On average, our boys are 0.7 cm taller (P 1⁄4 0.053), and

our girls are 0.6 cm shorter (P 1⁄4 0.092) than the references.

Results (Indonesian) 1:

Prevalensi kegemukanKami menemukan peningkatan jumlah berat badan dan obesitianak-anak dibandingkan dengan penelitian yang baru-baru ini diterbitkan jugadilakukan di Jerman Timur schoolchildren6 (Tabel 1). Over-berat badan dan obesitas diamati lebih sering dianak-anak dengan pendidikan yang lebih rendah. Kontras ini adalah kuatdalam mata pelajaran yang lebih tua dan hadir di kedua jenis kelamin.Meskipun inhomogeneity ini, kecenderungan ke arah lebih tinggi BMIyang signifikan dalam semua kelompok dibedakan oleh usia, jenis kelamin danjenis sekolah. Prevalensi kegemukan dalam sampel kami adalahdua sampai lima kali lebih tinggi daripada diharapkan. Gambar 2 menunjukkan bahwahampir semua percentiles di atas nilai-nilai referensi, sehinggapergeseran ke atas mencakup seluruh distribusi.Apakah BMI meningkat karena sekuler tren?Sampel kami telah ditarik tentang 6-10 y lambat di Hessedata set. Karena 'fenomena sekuler tren', tubuhtinggi dalam sampel, dan begitu berat badan dan BMI, mungkinmungkin telah meningkat. Pada kenyataannya, ketinggian tubuhhampir bertepatan dengan orang-orang yang dilaporkan dari referensidata.24 rata-rata, anak-anak kita adalah 0.7 cm tinggi (P 1⁄4 0.053), dangadis-gadis kami adalah 0,6 cm lebih pendek (P 1⁄4 0.092) daripada referensi.

Results (Indonesian) 2:

Prevalensi obesitas Kami menemukan peningkatan jumlah kelebihan berat badan dan obesitas anak-anak dibandingkan dengan studi baru-baru ini diterbitkan juga dilakukan pada schoolchildren6 Jerman Timur (Tabel 1). Over- berat badan dan obesitas diamati lebih sering pada anak-anak dengan pendidikan yang lebih rendah. Sebaliknya ini lebih kuat di mata pelajaran yang lebih tua dan hadir di kedua jenis kelamin. Meskipun inhomogeneity ini, kecenderungan BMI lebih tinggi signifikan di semua kelompok dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin dan jenis sekolah. Prevalensi obesitas pada sampel kami adalah dua sampai lima kali lebih tinggi dari yang diharapkan. Gambar 2 menunjukkan bahwa hampir semua persentil di atas nilai-nilai referensi, sehingga pergeseran ke atas mencakup seluruh distribusi. Apakah kenaikan BMI karena tren sekuler? Sampel kami telah ditarik sekitar 6-10 y lambat Hesse ini kumpulan data. Karena sebuah 'fenomena sekuler trend', tubuh tinggi dalam sampel kami, dan begitu berat badan dan BMI, mungkin telah mungkin telah meningkat. Bahkan, ketinggian tubuh hampir bertepatan dengan yang dilaporkan dari referensi data.24 Rata-rata, anak-anak kita adalah 0,7 cm lebih tinggi (P 1/4 0,053), dan gadis-gadis kami adalah 0,6 cm lebih pendek (P 1/4 0,092) daripada referensi.