xivThe purpose of the Seventh Repor

xiv
The purpose of the
Seventh Report of the Joint
National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure
(JNC 7) is to provide an evidence-based
approach to the prevention and management of
hypertension. The key messages of this report
are: in those older than age 50, systolic blood
pressure (SBP) of >140 mmHg is a more impor-
tant cardiovascular disease (CVD) risk
factor than diastolic BP (DBP); beginning
at 115/75 mmHg, CVD risk doubles for each
increment of 20/10 mmHg; those who are
normotensive at 55 years of age will have a
90 percent lifetime risk of developing hyperten-
sion; prehypertensive individuals (SBP 120–139
mmHg or DBP 80–89 mmHg) require health-
promoting lifestyle modifications to prevent the
progressive rise in blood pressure and CVD; for
uncomplicated hypertension, thiazide diuretic
should be used in drug treatment for most,
either alone or combined with drugs from other
classes; this report delineates specific
high-risk conditions, which are compelling
indications for the use of other antihypertensive
drug classes (angiotensin-converting enzyme
inhibitors, angiotensin-receptor blockers, beta
blockers, calcium channel blockers); two or
more antihypertensive medications will be
required to achieve goal BP (

Results (Indonesian) 1:

XIVTujuan Ketujuh laporan sendiKomite Nasional pencegahan, Deteksi,Evaluasi dan perawatan darah tinggiTekanan(JNC 7) adalah untuk memberikan bukti berbasispendekatan pencegahan dan manajemenhipertensi. Pesan utama dari laporan iniadalah: orang yang lebih tua dari usia 50, darah sistoliktekanan (SBP) > 140 mmHg adalah impor lebih -risiko penyakit kardiovaskuler (CVD) membelajarkan siswa secara faktor daripada diastolik BP (DBP); awal di mmHg 115/75, risiko CVD ganda untuk masing-masingkenaikan 20/10 mmHg; orang-orang yang normotensive pada usia 55 tahun akan memiliki 90 persen seumur hidup risiko mengembangkan hyperten-Sion; prehypertensive individu (SBP 120-139mmHg atau DBP 80-89 mmHg) memerlukan Kesehatanmempromosikan modifikasi gaya hidup untuk mencegahprogresif peningkatan tekanan darah dan CVD; untuksederhana tekanan darah tinggi, diuretik tiazidharus digunakan dalam obat pengobatan untuk sebagian besar,baik sendirian atau dikombinasikan dengan obat-obatan lainkelas; Laporan ini delineates tertentu kondisi berisiko tinggi, yang menarik indikasi untuk penggunaan lain anti hipertensiobat kelas (angiotensin-converting enziminhibitor, reseptor angiotensin blocker, betablocker, blocker saluran kalsium); dua atauobat-obatan anti hipertensi lain akandiperlukan untuk mencapai tujuan BP (< 140/90 mmHg, atau < 130/80 mmHg untuk pasien dengan diabetesdan penyakit ginjal kronis); untuk pasien yangBP > 20 mmHg di atas tujuan SBP atau 10mmHg di atas tujuan DBP, inisiasi terapimenggunakan dua agen, yang biasanya akantiazid diuretik, harus dipertimbangkan; Hal-hanya kurang dari terapi atau perawatan, hipertensi akan dikontrol jika pasien termotivasi ditulis oleh pelanggan kami setelah masa inap merekarencana pengobatan mereka. Pengalaman positif, kepercayaandi dokter, dan empati meningkatkan pasienmotivasi dan kepuasan. Laporan ini menyajikan sebagai panduan, dan Komite terus mengakui bahwa dokter bertanggung jawab penghakiman tetap paramoun

Results (Indonesian) 2:

xiv
Tujuan dari
Laporan Ketujuh Bersama
Komite Nasional Pencegahan, Deteksi,
Evaluasi, dan Pengobatan Darah Tinggi
Tekanan
(JNC 7) adalah untuk memberikan berbasis bukti
pendekatan untuk pencegahan dan pengelolaan
hipertensi. Pesan kunci dari laporan ini
adalah: pada mereka yang lebih tua dari usia 50, darah sistolik
tekanan (SBP) dari> 140 mmHg adalah lebih impor-
penyakit kardiovaskular tant (CVD) resiko
faktor dari diastolik BP (DBP); dimulai
pada 115/75 mmHg, risiko CVD ganda untuk setiap
kenaikan 20/10 mmHg; mereka yang
normotensive di usia 55 tahun akan memiliki
risiko seumur hidup 90 persen mengembangkan hipertensi
sion; individu prehypertensive (SBP 120-139
mmHg atau DBP 80-89 mmHg) membutuhkan dengan kesehatan
mempromosikan modifikasi gaya hidup untuk mencegah
kenaikan progresif tekanan darah dan CVD; untuk
hipertensi tanpa komplikasi, diuretik thiazide
harus digunakan dalam pengobatan untuk sebagian besar,
baik sendiri atau dikombinasikan dengan obat dari lain
kelas; Laporan ini melukiskan spesifik
kondisi berisiko tinggi, yang menarik
indikasi untuk penggunaan lainnya antihipertensi
golongan obat (angiotensin-converting enzyme
inhibitors, angiotensin-receptor blockers, beta
blockers, calcium channel blockers); dua atau
lebih obat antihipertensi akan
diperlukan untuk mencapai tujuan BP (<140/90 mmHg,
atau <130/80 mmHg untuk pasien dengan diabetes
dan penyakit ginjal kronis); untuk pasien yang
BP adalah> 20 mmHg di atas gawang SBP atau 10
mmHg di atas gawang DBP, inisiasi terapi
menggunakan dua agen, salah satu yang biasanya akan menjadi
diuretik thiazide, harus dipertimbangkan; regard-
kurang dari terapi atau perawatan, hipertensi hanya
dikendalikan jika pasien termotivasi untuk tetap pada
rencana pengobatan mereka. Pengalaman positif, percaya
pada dokter, dan empati meningkatkan pasien
motivasi dan kepuasan. Laporan ini berfungsi
sebagai panduan, dan panitia terus
mengakui bahwa dokter yang bertanggung jawab untuk
penghakiman tetap paramoun