Quality variations in product housi

Quality variations in product housing was examined by architectural viewpoint by using CIS: 7 2014 and CONQUAS 21 standard. Measurement criteria was also based on expert judgment and other literatures. The result of measurement at quality variations product had a low sigma level with 2,18 sigma average. Furthermore, the sigma level for quality variations type had an average of 2,68 sigma. The lowest of sigma level contained in the type of wall cracks and bad finishing of the walls, while the highest sigma level was the door or window didn’t work. The improvement solutions to overcome these problems was establish by any action plans, such as qualified contractor selection, implementation method based on standards and procedures, perform inspection and control during construction, and create a risk analysis for unpredictable factors

Results (Indonesian) 1:

Variasi kualitas produk perumahan Diperiksa oleh sudut pandang arsitektur dengan menggunakan CIS: 7 2014 dan CONQUAS 21 standar. Pengukuran kriteria ini juga didasarkan pada penilaian ahli dan literatur lainnya. Hasil pengukuran pada kualitas variasi produk memiliki tingkat rendah sigma dengan 2,18 sigma rata-rata. Selain itu, tingkat sigma untuk jenis variasi kualitas memiliki rata-rata 2,68 sigma. Terendah tingkat sigma terkandung dalam jenis celah-celah dinding dan buruk finishing dinding, sementara tingkat sigma pintu atau jendela tidak bekerja. Solusi perbaikan untuk mengatasi masalah ini adalah membangun dengan rencana tindakan, seperti kontraktor yang memenuhi syarat seleksi, metode pelaksanaan berdasarkan standar dan prosedur, melakukan pemeriksaan dan mengontrol selama konstruksi dan membuat analisis risiko untuk faktor-faktor yang tak terduga

Results (Indonesian) 2:

variasi kualitas di perumahan produk diperiksa oleh sudut pandang arsitektur dengan menggunakan CIS: 7 tahun 2014 dan CONQUAS 21 standar. Kriteria pengukuran juga berdasarkan penilaian ahli dan literatur lainnya. Hasil pengukuran pada produk variasi kualitas memiliki tingkat sigma rendah dengan 2,18 sigma rata. Selanjutnya, tingkat sigma untuk jenis variasi kualitas memiliki rata-rata 2,68 sigma. Terendah tingkat sigma yang terkandung dalam jenis retakan dinding dan finishing yang buruk dari dinding, sedangkan tingkat sigma tertinggi adalah pintu atau jendela tidak bekerja. Solusi perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut adalah membangun dengan rencana aksi, seperti pemilihan kontraktor yang memenuhi syarat, metode implementasi berdasarkan standar dan prosedur, melakukan inspeksi dan kontrol selama konstruksi, dan menciptakan analisis risiko untuk faktor tak terduga