PCR (Polymerase Chain Reaction)is a

PCR (Polymerase Chain Reaction)
is a revolutionary method developed by Kary Mullis in the 1980s. PCR is based on using the ability of DNA polymerase to synthesize new strand of DNA complementary to the offered template strand. Because DNA polymerase can add a nucleotide only onto a preexisting 3'-OH group, it needs a primer to which it can add the first nucleotide. This requirement makes it possible to delineate a specific region of template sequence that the researcher wants to amplify. At the end of the PCR reaction, the specific sequence will be accumulated in billions of copies (amplicons).

Results (Indonesian) 1:

PCR (PCR)metode revolusioner yang dikembangkan oleh Kary Mullis pada tahun 1980. PCR didasarkan pada menggunakan kemampuan polimerase DNA untuk mensintesis baru untai DNA komplementer untuk strand template yang ditawarkan. Karena DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida hanya ke grup 3'-OH ada, dibutuhkan primer yang mana hal itu dapat menambah nukleotida pertama. Persyaratan ini menjadikannya mungkin untuk menggambarkan wilayah tertentu dari urutan template yang peneliti ingin memperkuat. Pada akhir reaksi PCR, urutan tertentu yang akan terakumulasi dalam miliaran salinan (amplicons).

Results (Indonesian) 2:

PCR (Polymerase Chain Reaction)
adalah metode revolusioner yang dikembangkan oleh Kary Mullis pada 1980-an. PCR didasarkan pada menggunakan kemampuan polimerase DNA untuk mensintesis untai baru DNA komplementer dengan untai cetakan yang ditawarkan. Karena DNA polymerase dapat menambahkan nukleotida hanya ke kelompok 3'-OH yang sudah ada sebelumnya, dibutuhkan primer yang dapat menambahkan nukleotida pertama. Persyaratan ini memungkinkan untuk menggambarkan wilayah tertentu dari urutan template yang peneliti ingin memperkuat. Pada akhir reaksi PCR, urutan tertentu akan terakumulasi dalam miliaran salinan (amplikon).