Moreover, Jacob (2010) found that,

Moreover, Jacob (2010) found that, full life cycle of a vehicle contributes to air pollution, which includes the process of manufacturing, refuelling, emission and disposal of the car. Fuel refining and distribution cause additional pollutants. These pollutants can be further categorized into primary and secondary pollutants. Those considered primary pollutants are released straight to the air. Secondary pollutants on the other hand, are the byproducts of chemical reactions that transpire between the pollutants and other minute particles in the atmosphere. From the previous studies, it can be assumed that most of the major pollutants come from manufacturing activities. It is important to note that the increase in the demand of vehicles and the many economic activities occur along population growth. However, the major concern of scientists as well as economists is the tremendous impacts of the exposure to the air pollution. Heat waves are expected to occur more frequently in the future due to anthropogenic climate change. Urban population in particular may suffer adverse health effects with the combination of poor air quality and high temperatures.

Results (Indonesian) 1:

Selain itu, Yakub (2010) menemukan bahwa, siklus hidup penuh kendaraan memberikan kontribusi untuk polusi udara, yang mencakup proses manufaktur, pengisian bahan bakar, emisi dan pembuangan mobil. Bahan bakar penyulingan dan distribusi menyebabkan tambahan polutan. Polutan tersebut dapat dikategorikan lebih lanjut ke polutan primer dan sekunder. Mereka yang dianggap utama polutan yang dilepaskan langsung ke udara. Sekunder polutan di sisi lain, adalah produk sampingan dari reaksi kimia yang terjadi antara polutan dan partikel lainnya di atmosfer. Dari studi sebelumnya, dapat diasumsikan bahwa sebagian besar polutan utama berasal dari aktivitas manufacturing. Penting untuk dicatat bahwa peningkatan permintaan kendaraan dan banyak kegiatan ekonomi terjadi sepanjang pertumbuhan penduduk. Namun, perhatian utama para ilmuwan serta ekonom adalah dampak yang luar biasa dari paparan polusi udara. Gelombang panas diharapkan terjadi lebih sering di masa depan karena iklim antropogenik perubahan. Penduduk perkotaan secara khusus mungkin menderita dampak kesehatan yang merugikan dengan perpaduan kualitas udara buruk dan suhu tinggi.

Results (Indonesian) 2:

Selain itu, Jacob (2010) menemukan bahwa, siklus hidup penuh kendaraan kontribusi untuk polusi udara, yang mencakup proses manufaktur, pengisian bahan bakar, emisi dan pembuangan mobil. Bahan bakar penyulingan dan distribusi menyebabkan polusi tambahan. Polutan ini dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi polutan primer dan sekunder. Mereka polutan primer dianggap dilepaskan langsung ke udara. polutan sekunder di sisi lain, adalah produk sampingan dari reaksi kimia yang terjadi antara polutan dan partikel menit lainnya di atmosfer. Dari penelitian sebelumnya, dapat diasumsikan bahwa sebagian besar polutan utama berasal dari kegiatan manufaktur. Penting untuk dicatat bahwa peningkatan permintaan kendaraan dan banyak kegiatan ekonomi terjadi di sepanjang pertumbuhan penduduk. Namun, perhatian utama dari para ilmuwan serta ekonom adalah dampak yang luar biasa dari paparan polusi udara. Gelombang panas diperkirakan akan terjadi lebih sering di masa depan karena perubahan iklim antropogenik. penduduk perkotaan khususnya mungkin menderita efek kesehatan yang merugikan dengan kombinasi dari kualitas udara yang buruk dan suhu tinggi.