Citing the high drug prices and its

Citing the high drug prices and its obligation to provide access to
essential medicines, Thailand issued government use (GU) orders (a type of
compulsory license) for three drugs on the national essential medicines list:
efavirenz (November 2006), lopinavir/ritonavir (January 2007), and
clopidogrel, a heart disease drug marketed as Plavix by BMS (January
2007). The patent holders were entitled to a royalty of 0.5% of the total
sales of the generic product. The GU authorised GPO to import or produce
generic versions of these products for non-commercial use in the public
health sector. Initially the GU was used for importation.

Results (Indonesian) 1:

Mengutip harga tinggi obat dan kewajibannya untuk menyediakan akses keobat-obatan, Thailand mengeluarkan perintah menggunakan (GU) pemerintah (sejeniswajib lisensi) untuk obat-obatan tiga pada daftar obat-obatan Nasional:efavirenz (November 2006), lopinavir/ritonavir (Januari 2007), danclopidogrel, obat penyakit jantung dipasarkan sebagai Plavix oleh BMS (Januari2007). the pemegang paten berhak royalti dari 0,5% dari totalpenjualan produk generik. GU berwenang GPO untuk mengimpor atau menghasilkanversi generik dari produk-produk ini untuk penggunaan non-komersial di depan umumsektor kesehatan. Awalnya GU digunakan untuk impor.

Results (Indonesian) 2:

Mengutip tinggi harga obat dan kewajibannya untuk menyediakan akses ke
obat-obatan esensial, Thailand mengeluarkan digunakan pemerintah (GU) pesanan (sejenis
lisensi wajib) selama tiga obat dalam daftar obat esensial nasional:
efavirenz (November 2006), lopinavir / ritonavir ( Januari 2007), dan
clopidogrel, obat penyakit jantung dipasarkan sebagai Plavix oleh BMS (Januari
2007). Pemegang paten berhak untuk royalti sebesar 0,5% dari total
penjualan produk generik. The GU berwenang GPO untuk mengimpor atau memproduksi
versi generik dari produk ini untuk penggunaan non-komersial di publik
sektor kesehatan. Awalnya GU digunakan untuk impor.