Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
is nowhere in the world. The world has seen that when interest (and profit/rent also) was eliminated in the socialist economies then the conventional interest related monitory instruments became redundant. In view of the complexity this issue is not further discussed and the rest of the discussion is kept simple and easy to interpret.In a capitalist system Income (i.e. GDP) is distributed among four factors ofproduction as following:Wages (W)+ Interest (i) + Rent (R) + Profit(P) W + i + R + P [Equation-1]In Islamic System the distribution of income would be simply as:W + R + P [Equation-2]Menurut persamaan [1] kapitalis (atau orang-orang yang memiliki aset) mendapat pendapatan pada dua akun yang 'i' dan 'P'. Jika 'aku' dihilangkan ini secara alami akan didistribusikan antara lain tiga faktor produksi. Tanpa keraguan ini akan menciptakan sebuah sistem ekonomi yang inheren memiliki kurang ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan dibandingkan dengan sistem kapitalis. Bunga nol bersama-sama dengan dampak zakat fitrah, yang pajak akumulasi kekayaan, pasti akan mendorong investasi. Ia diulangi bahwa penghapusan menarik tidak harus diambil sebagai sederhana perubahan kecil dalam praktik perbankan. Ukuran seperti harus menemani perubahan revolusioner dan mendasar dalam pengelolaan keuangan seluruh perekonomian. Hal ini memerlukan kuat kemauan politik, kepercayaan dan penetapan sejajar 'ateis Komunis' tahun 1917, setelah revolusi di SOVIET; mana bunga, sewa dan keuntungan (tidak sosial surplus) yang benar-benar dihilangkan dari sistem. Islam menuntut untuk menghilangkan hanya salah SATU dari empat sumber pendapatan kapitalis sistem-MENARIK
Being translated, please wait..
