Two words, indeed, of praying we re

Two words, indeed, of praying we remember ;
And at midnight's hour of harm, —
'Our Father,' looking upward in the chamber,
We say softly for a charm.
We know no other words, except 'Our Father,'
And we think that, in some pause of angels' song,
God may pluck them with the silence sweet to gather,
And hold both within His right hand which is strong.
'Our Father !' If He heard us, He would surely
(For they call Him good and mild)
Answer, smiling down the steep world very purely,
'Come and rest with me, my child.'

"But, no !" say the children, weeping faster,
" He is speechless as a stone ;
And they tell us, of His image is the master
Who commands us to work on.
Go to ! " say the children,—"up in Heaven,
Dark, wheel-like, turning clouds are all we find !
Do not mock us ; grief has made us unbelieving —
We look up for God, but tears have made us blind.

Results (Indonesian) 2:

Dua kata, memang, berdoa kita ingat;
Dan pada jam tengah malam itu bahaya, -
'Bapa kami,' mencari ke atas dalam ruangan,
Kami katakan dengan lembut untuk pesona.
Kami tahu tidak ada kata lain, kecuali 'Bapa kami,'
Dan kami berpikir bahwa, dalam beberapa jeda malaikat 'lagu,
Tuhan mungkin mencabut mereka dengan diam manis untuk mengumpulkan,
dan terus baik di dalam tangan kanan-Nya yang kuat.
'Bapa kami!' Jika Dia mendengar kita, Dia akan pasti
(Untuk mereka memanggil-Nya yang baik dan ringan)
Jawaban, tersenyum dunia curam sangat murni,
'Datang dan beristirahat dengan saya, anak saya. " "Tapi, tidak!" mengatakan anak-anak, menangis lebih cepat, "Dia berkata-kata seperti batu, dan mereka memberitahu kami, gambar-Nya adalah penguasa yang memerintahkan kita untuk bekerja pada. Pergi ke! "mengatakan anak-anak, -" di Sorga, gelap, roda -seperti, awan mengubah semua kita menemukan! Jangan mengejek kami, kesedihan telah membuat kami percaya - Kami mencari Tuhan, tapi air mata telah membuat kami buta.