Techniques can be thought of as exi

Techniques can be thought of as existing along a continuum of possibilities between highly manipulative and very communicative. At the extreme end of the manipulative side, a technique is totally controlled by the teacher and requires a predicted response from the students. Choral repetition and cued substitution drills are examples of oral techniques at this extreme. Other examples are dictation (listening/writing) and reading aloud.
At the communicative extreme, students responses are completely open-ended and therefore unpredictable. Examples include storytelling, brainstorming, role plays, certain games, etc. Teachers are usually put into a less controlled role here, as students become free to be creative with their responses and interactions with other students. However, keep in mind that a modicum of teacher control, whether overt or covert, should always be present in the classroom.

Results (Indonesian) 2:

Teknik dapat dianggap sebagai yang ada di sepanjang kontinum kemungkinan antara yang sangat manipulatif dan sangat komunikatif. Pada akhir ekstrim dari sisi manipulatif, teknik ini benar-benar dikontrol oleh guru dan membutuhkan respon diprediksi dari siswa. Pengulangan paduan suara dan latihan substitusi cued adalah contoh dari teknik oral ekstrim ini. Contoh lain adalah dikte (mendengarkan / menulis) dan membaca dengan suara keras.
Pada ekstrim komunikatif, respon siswa benar-benar terbuka dan karena itu tidak dapat diprediksi. Contohnya termasuk mendongeng, brainstorming, memainkan peran, game tertentu, dll Guru biasanya dimasukkan ke dalam peran yang kurang terkontrol di sini, seperti siswa menjadi bebas berkreasi dengan tanggapan dan interaksi mereka dengan siswa lain. Namun, perlu diingat bahwa jumlah sedikit kontrol guru, apakah terbuka atau terselubung, harus selalu ada di dalam kelas.