ConclusionThe epistemic space of ma

Conclusion
The epistemic space of macroeconomics, in which national income abstractions could easily
travel, reflected the universal assumption that the people of the world equalled one ‘family
of man’. All distinct entities of economic activity were assumed to work according to the
same universal principles. Their malfunctions could be analysed in an engineering perspective
that generated policy advice on how to gear up productivity. All political players of the
global community that emerged after the war – the two superpowers as well as the new
postcolonial states and the Europeans, who had to reconstruct both their domestic and their
colonial economies – strongly embraced quantitative macroeconomic knowledge. Veiled
behind the ideological confrontation of the Cold War, the idea of levelling global inequalities
through planned intervention gained universal ground

Results (Indonesian) 1:

Kesimpulan
ruang epistemik makroekonomi, di mana abstraksi pendapatan nasional dapat dengan mudah
wisata, mencerminkan asumsi universal yang orang-orang dari dunia menyamai satu 'keluarga
manusia'. semua entitas yang berbeda dari kegiatan ekonomi diasumsikan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang sama
. malfungsi mereka dapat dianalisis dalam perspektif rekayasa
bahwa saran kebijakan yang dihasilkan tentang cara untuk gigi atas produktivitas. semua pemain politik masyarakat
global yang muncul setelah perang - dua negara adidaya serta negara-negara pascakolonial yang baru
dan eropa, yang harus merekonstruksi baik domestik dan
ekonomi kolonial mereka - sangat memeluk pengetahuan makroekonomi kuantitatif. terselubung
balik konfrontasi ideologi perang dingin, gagasan meratakan ketidaksetaraan global yang
melalui intervensi direncanakan memperoleh tanah yang universal

Results (Indonesian) 2:

Kesimpulan
ruang epistemic makroekonomi, pendapatan nasional yang abstraksi dengan mudah bisa
perjalanan, tercermin universal asumsi bahwa orang-orang dari dunia setara satu ' keluarga
manusia '. Semua entitas yang berbeda kegiatan ekonomi dianggap bekerja menurut
prinsip-prinsip universal yang sama. Malfungsi mereka bisa dianalisis dalam perspektif rekayasa
yang dihasilkan kebijakan saran tentang cara untuk gigi produktivitas. Semua pemain politik dari
komunitas global yang muncul setelah perang – dua negara adikuasa serta baru
postkolonial Serikat dan Eropa, yang telah untuk merekonstruksi domestik mereka dan mereka
perekonomian kolonial kuat memeluk pengetahuan makroekonomi kuantitatif. Terselubung
di belakang konfrontasi ideologis perang dingin, ide levelling ketidaksetaraan global
melalui intervensi yang direncanakan memperoleh tanah universal