Czechoslovakia Coup of 1948 After t

Czechoslovakia Coup of 1948
After the 1946 election, the communists began to lose some of their popularity, and, as the 1948 election approached, their public support began to decline. Not leaving anything to chance, the communists staged a coup d'etat in February 1948 rather than wait for the scheduled May election. To ensure passivity among military units that might object to such unconstitutional methods, Svoboda confined all noncommunist commanders to quarters. Various units under communist command were placed on alert during the coup, but they were not needed and were not used as the legitimate government was ousted and a Moscow-oriented, communist regime was installed.
Early in the new era, the ranks of officers and NCOs were thinned as the military forces, along with all other institutions, were purged to ensure political reliability. The armed forces--now called the Czechoslovak People's Army (Ceskoslovenska Lidova Armada--CSLA)-- suffered initially from the loss of competent personnel, but as Soviet advisers reorganized units to fit the Soviet pattern and trained the Czechoslovaks to use the Soviet equipment that was arriving in quantity, the forces gradually developed a credible combat capability.
Having cleaned the governmental institutions of opposition elements, the communist rulers conducted another purge in the early 1950s, this time seeking purity within the party. Svoboda, who had joined the KSC in 1948, was among those who fell into disfavor. Charged with treason, he was removed from his post as defense minister and sent to work on a collective farm. Others, however, fared worse. Rudolf Slansky, for example, who was first secretary of the party, was executed. Slansky and Svoboda were both rehabilitated--posthumously in the case of Slansky, but Svoboda regained his army rank in 1955 and became commandant of the Klement Gottwald Military Political Academy, a post he held until his retirement from military service in 1959. Although the morale of the troops suffered from the purges, the size of the military establishment grew rapidly, increasing from 140,000 in 1950 to over 250,000 in 1951. These well-trained and highly disciplined forces were considered to be capable and competent in 1955 when Czechoslovakia committed its forces to the alliance formed under the terms of the Warsaw Treaty of Friendship, Cooperation, and Mutual Assistance--the Warsaw Pact.

Results (Indonesian) 2:

Cekoslowakia Kudeta tahun 1948
Setelah pemilu 1946, komunis mulai kehilangan beberapa popularitas mereka, dan, sebagai pemilu 1948 mendekat, dukungan publik mereka mulai menurun. Tidak meninggalkan apapun untuk kesempatan, komunis melancarkan kudeta di Februari 1948 daripada menunggu pemilu Mei yang dijadwalkan. Untuk memastikan pasif antara unit-unit militer yang mungkin keberatan dengan metode inkonstitusional tersebut, Svoboda terbatas semua komandan noncommunist ke tempat. Berbagai unit di bawah komando komunis ditempatkan pada siaga selama kudeta, tetapi mereka tidak diperlukan dan tidak digunakan sebagai pemerintah yang sah digulingkan dan rejim Moskow berorientasi, komunis dipasang.
Pada awal era baru, jajaran pejabat dan bintara yang menipis sebagai pasukan militer, bersama dengan semua lembaga lain, yang dibersihkan untuk memastikan keandalan politik. Angkatan bersenjata - sekarang disebut Cekoslowakia Rakyat Tentara (Ceskoslovenska Lidova Armada - CSLA) - menderita awalnya dari hilangnya tenaga yang kompeten, tetapi sebagai penasihat Soviet direorganisasi unit agar sesuai dengan pola Soviet dan melatih Czechoslovaks menggunakan peralatan Soviet yang tiba di kuantitas, pasukan secara bertahap mengembangkan kemampuan tempur kredibel.
Setelah dibersihkan lembaga pemerintah elemen oposisi, para penguasa komunis dilakukan pembersihan lain di awal 1950-an, saat ini mencari kemurnian dalam partai. Svoboda, yang telah bergabung dengan KSC pada tahun 1948, adalah di antara mereka yang jatuh ke ketidakkasihan. Dibebankan dengan pengkhianatan, dia dicopot dari jabatannya sebagai menteri pertahanan dan dikirim untuk bekerja di sebuah peternakan kolektif. Namun, yang bernasib buruk. Rudolf Slansky, misalnya, yang adalah sekretaris pertama partai, dieksekusi. Slansky dan Svoboda keduanya direhabilitasi - anumerta dalam kasus Slansky, tapi Svoboda kembali peringkat pasukannya pada tahun 1955 dan menjadi komandan dari Klement Gottwald Militer Politik Academy, sebuah pos dia pegang sampai pensiun dari dinas militer pada tahun 1959. Meskipun moral pasukan menderita pembersihan, ukuran pembentukan militer tumbuh pesat, meningkat dari 140.000 pada tahun 1950 menjadi lebih dari 250.000 pada tahun 1951. Ini terlatih dan sangat disiplin pasukan dianggap mampu dan kompeten pada tahun 1955 ketika Cekoslovakia dilakukan pasukannya dengan aliansi yang dibentuk di bawah persyaratan Warsawa Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan gotong royong - Pakta Warsawa.