Labeling food-safety attributes req

Labeling food-safety attributes requires some particular considerations. Food-safety attributes are credence attributes that cannot be directly assessed by consumers. Therefore, firms that wish to credibly communicate the safety of their products must rely on third-party accreditation or government enforcement. The direct labeling of food-safety attributes, however, has proven difficult. Natural processes, governed by stochastic relationships, are involved in producing the final product, scientific uncertainties exist about cause-effect relationships, and safety attributes consequently are variable. Furthermore, the labeling of product attributes can be costly if expensive tests are necessary to confirm a food’s safety characteristics. Responding to these difficulties, firms and regulators have extended their labeling and product differentiation efforts to process attributes. Examples are the labeling of organic and GMO-free food.
A possible market solution to this problem of asymmetric information consists of investing in product labeling. Brands and labels conveying quality information enable the market to provide consumers with the level of information they desire, thus transforming credence and experience attributes into search attributes. Given the severe market disruptions caused by food-safety incidences and the increasing interest of food producers and retailers in food labeling, regulators have become increasingly involved in setting the rules for labeling. Indeed, governments need to enforce labeling if consumers do not trust privately sponsored labels. Intervention may also be required when labeling is not in the firm’s interest and when a private solution to the signaling problem does not exist.

Results (Indonesian) 1:

Label atribut keamanan makanan memerlukan beberapa pertimbangan tertentu. Atribut keamanan pangan adalah kepercayaan atribut yang tidak akan dinilai langsung oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang ingin dipercaya berkomunikasi keselamatan produk mereka harus bergantung pada pihak ketiga akreditasi atau pemerintah penegakan. Langsung label atribut keamanan pangan, namun, telah terbukti sulit. Proses alami, diatur oleh stokastik hubungan, yang terlibat dalam memproduksi produk akhir, ada ketidakpastian ilmiah tentang hubungan sebab-akibat, dan atribut keamanan akibatnya adalah variabel. Selanjutnya, label atribut produk bisa mahal jika tes mahal diperlukan untuk mengkonfirmasi karakteristik keselamatan makanan. Menanggapi kesulitan-kesulitan ini, perusahaan dan regulator telah memperluas upaya diferensiasi pelabelan dan produk untuk memproses atribut. Contoh adalah pelabelan makanan organik dan bebas GMO.Pasar mungkin solusi untuk masalah ini informasi asimetris terdiri dari investasi di label produk. Merek dan label menyampaikan informasi berkualitas memungkinkan pasar untuk menyediakan konsumen dengan tingkat informasi yang mereka inginkan, sehingga mengubah kepercayaan dan pengalaman atribut ke Cari atribut. Mengingat gangguan pasar parah yang disebabkan oleh insiden keamanan makanan dan peningkatan kepentingan produsen makanan dan pengecer di Pelabelan pangan, regulator telah menjadi semakin terlibat dalam menetapkan aturan untuk pelabelan. Memang, pemerintah perlu menegakkan pelabelan jika konsumen tidak kepercayaan yang disponsori secara pribadi label. Intervensi juga mungkin diperlukan ketika pelabelan yang tidak dalam kepentingan perusahaan dan ketika pribadi solusi untuk masalah signaling tidak ada.

Results (Indonesian) 2:

Label atribut keamanan makanan memerlukan beberapa pertimbangan tertentu. Atribut keamanan makanan adalah atribut kepercayaan yang tidak dapat langsung dinilai oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin dipercaya mengkomunikasikan keamanan produk mereka harus bergantung pada akreditasi pihak ketiga atau penegakan pemerintah. Pelabelan langsung atribut keamanan makanan, bagaimanapun, telah terbukti sulit. Proses alam, diatur oleh hubungan stochastic, terlibat dalam memproduksi produk akhir, ketidakpastian ilmiah ada tentang hubungan sebab-akibat, dan keamanan atribut akibatnya adalah variabel. Selanjutnya, pelabelan atribut produk dapat mahal jika tes mahal diperlukan untuk mengkonfirmasi karakteristik keselamatan makanan ini. Menanggapi kesulitan-kesulitan ini, perusahaan dan regulator telah menambah upaya pelabelan dan diferensiasi produk mereka untuk memproses atribut. Contohnya adalah pelabelan makanan organik dan bebas GMO.
Sebuah solusi pasar untuk masalah ini informasi asimetris terdiri dari investasi di label produk. Merek dan label menyampaikan informasi yang berkualitas memungkinkan pasar untuk menyediakan konsumen dengan tingkat informasi yang mereka inginkan, sehingga mengubah kepercayaan dan pengalaman atribut ke atribut pencarian. Mengingat gangguan pasar yang parah yang disebabkan oleh insiden keamanan makanan dan meningkatnya minat produsen makanan dan pengecer di label makanan, regulator telah menjadi semakin terlibat dalam menetapkan aturan untuk pelabelan. Memang, pemerintah perlu memberlakukan labeling jika konsumen tidak percaya label disponsori swasta. Intervensi juga mungkin diperlukan ketika label tidak dalam kepentingan perusahaan dan ketika solusi swasta untuk masalah sinyal tidak ada.