CLAS IN POST-MINERALISATION BRECCIA

CLAS IN POST-MINERALISATION BRECCIAS
Late stage diatreme formation is a very common feature of shallowly emplaced porphyry deposits of the southwest Pasific. These can contain mineralised clasts derived from prexisting porphyry mineralisation. Where diatremes containing mineralised clasts outcrop, identification of such clasts can lead to identification of a porpyry body a depth. The discivery of the Far South East (FSE) deposit in the Philippines has been attributed to this method. However it must be noted that whilst the FSE deposit is large and rich, it is also deep and has not yet been developed. This method may therefore be able to identify porphyry deposits but they may not be economic to develop because they lie at depth. Particularly since some, if not all, of the deposit has to be destroyed for it to be incorporated into the diatreme breccia.
Because of the extreme degree of erosion of young porphyty deposit in Irian Jaya, diatreme formation and overprinting there is very common and it will be interesting to see if any of thhe deposits currently being explored there which have these characterictics prove to be economic.
SIZE AND GRADES
Porphyry deposits are typically bulk-tonnage, low-grade deposit. Whilst in the past deposit with a considerable range of tonnages and grades have been mined, the emphasis now is on large comparatively rich copper-gold deposits. Copper-only deposits now need to be so large that development finance is difficult to obtain, and gold-only deposits are rare. Therefore both copper and gold now need to be contributory to the output for the deposit to be economic. Unless very rich grades are found, a minimum deposit size is of the order of 100 million tonnes. Average copper grades need to exceed 0,4% and gold needs to exceed 0,4%g/t. A selection of deposits in the southwest pasific is include in table 1.
Because of the nature of the mineralisation (widespread) and the fact that mining is bulk rather than selective, it is usual for an economic deposit to be associated with readily identified and volumetrically-significant sub-economic zones: more so than, for example, a vein-hosted gold deposit. This means that existing mines can respond readily to an increase in prices by reducing cut-off grades. Because of this factor and the large scale of typical porphyry-based mines, it is more economically challenging for a new porphyry deposit to be brought into production than a new epithermal gold deposit. If copper prices rise, it is cheaper for existing mines to simply drop their cut-off grades than for a new mine to open.
What is considered an economic mine will vary greatly depending on the local situation and infrastructure, but in general mining rates are at least 50,000 tonnes per day. Some are much larger, e.g. Grasberg.
The deposits may be vertically extensive, with economic grades extending over 1000m or more.
Typical grades in porhyry deposits worldwide are 0.2 – 1% Cu and 0,01%. There is generally (but not always) an antithetic relation between Mo and Au content (Figure 1 ). Molybdenum-rich deposits are more common in the continental than the island arc setting. Tin-and silver rich deposits can also occur in continental settings which may reflect the incorporation of significant sedimentary material into the mineralising melts. Platinoids are rare but valuable accessories: they may have been under-reported in the past.
Porphyry-type deposits in which hypogene gold is a major economic component in much of the mineralised intrusive and its immediate margins occur mainly in the southwest Pasific, and tend to have high magnetite concentrations. There is a general increase of gold grade with overall magnetite content.

Results (Indonesian) 1:

CLAS IN POST-MINERALISATION BRECCIASLate stage diatreme formation is a very common feature of shallowly emplaced porphyry deposits of the southwest Pasific. These can contain mineralised clasts derived from prexisting porphyry mineralisation. Where diatremes containing mineralised clasts outcrop, identification of such clasts can lead to identification of a porpyry body a depth. The discivery of the Far South East (FSE) deposit in the Philippines has been attributed to this method. However it must be noted that whilst the FSE deposit is large and rich, it is also deep and has not yet been developed. This method may therefore be able to identify porphyry deposits but they may not be economic to develop because they lie at depth. Particularly since some, if not all, of the deposit has to be destroyed for it to be incorporated into the diatreme breccia.Because of the extreme degree of erosion of young porphyty deposit in Irian Jaya, diatreme formation and overprinting there is very common and it will be interesting to see if any of thhe deposits currently being explored there which have these characterictics prove to be economic.SIZE AND GRADESPorfiri deposito yang biasanya massal-tonase, kelas rendah deposito. Sementara di masa lalu deposit dengan berbagai cukup tonase dan nilai telah ditambang, penekanan sekarang adalah pada endapan tembaga-emas relatif kaya. Deposito tembaga-hanya sekarang harus begitu besar bahwa pengembangan keuangan sulit untuk mendapatkan, dan deposito hanya emas langka. Oleh karena itu tembaga dan emas sekarang perlu untuk menjadi penyumbang output untuk deposit untuk menjadi ekonomi. Kecuali sangat kaya nilai ditemukan, ukuran minimum deposit adalah dari 100 juta ton. Rata-rata nilai tembaga harus melebihi 0,4% dan emas perlu melebihi 0,4%g/t. Pilihan deposit di barat daya pasific adalah termasuk dalam tabel 1.Karena sifat mineralisation (luas) dan fakta bahwa pertambangan adalah massal daripada selektif, hal ini biasa untuk deposit ekonomi dikaitkan dengan mudah diidentifikasi dan volumetrically signifikan zona sub ekonomi: lebih daripada, misalnya, vena-host emas deposit. Ini berarti bahwa tambang yang ada dapat menanggapi mudah kenaikan harga dengan mengurangi nilai cut-off. Karena faktor ini dan skala besar khas berbasis porphyry tambang, hal ini lebih ekonomis menantang untuk deposit porfiri baru untuk dibawa ke dalam produksi dari deposit emas epithermal baru. Jika harga tembaga naik, lebih murah untuk tambang yang ada hanya menjatuhkan mereka nilai cut-off daripada untuk baru saya untuk membuka.Apa yang dianggap ekonomi saya akan bervariasi tergantung pada situasi lokal dan infrastruktur, tetapi pada umumnya adalah TARIF pertambangan setidaknya 50.000 ton per hari. Beberapa lebih besar, misalnya Grasberg.Deposito mungkin vertikal luas, dengan nilai ekonomi yang membentang lebih dari 1000m atau lebih.Nilai khas di porhyry deposito di seluruh dunia adalah 0,2-1% Cu dan < 1 ppm Au (table2). Nilai emas lebih tinggi di Pulau-busur porphyries daripada dalam kontinental. Perak biasanya melebihi emas dalam hal mutlak konsentrasi, tetapi adalah biasanya hanya komponen ekonomi kecil karena nilai yang lebih rendah. Batas atas (sebagai sebagian besar rata-rata) di porfiri molibdenum deposito tampaknya menjadi sekitar 0,6% Mo. Deposit dianggap sebagai Mo kaya jika memiliki > 0,01%. Umumnya ada (tetapi tidak selalu) antithetic hubungan antara Mo dan Au konten (gambar 1). Molibdenum kaya deposito lebih umum di daratan dari suasana busur pulau. Tin- dan perak deposito kaya juga dapat terjadi dalam pengaturan kontinental yang mungkin mencerminkan penggabungan bahan sedimen yang signifikan ke mencair mineralising. Platinoids jarang tetapi berharga Aksesoris: mereka mungkin kurang dilaporkan di masa lalu.Porfiri-jenis simpanan dalam emas yang hypogene adalah ekonomi komponen utama dalam banyak mineralisasi intrusif dan margin yang segera terjadi terutama di Kepulauan barat daya, dan cenderung memiliki konsentrasi tinggi magnetit. Ada peningkatan umum emas kelas dengan keseluruhan magnetit konten.

Results (Indonesian) 2:

CLAS DI POST-Mineralisasi breksi
formasi Akhir tahap diatreme adalah fitur yang sangat umum dari deposito porfiri dangkal emplaced dari daya Pasific. Ini dapat berisi clasts mineral yang berasal dari prexisting mineralisasi porfiri. Mana diatremes mengandung clasts termineralisasi singkapan, identifikasi clasts tersebut dapat menyebabkan identifikasi tubuh porpyry kedalaman. The discivery deposit Far South East (FSE) di Filipina telah dikaitkan dengan metode ini. Namun harus dicatat bahwa sementara deposit FSE besar dan kaya, juga dalam dan belum dikembangkan. Metode ini karena mungkin dapat mengidentifikasi deposito porfiri tetapi mereka mungkin tidak ekonomis untuk dikembangkan karena mereka berbohong di kedalaman. Terutama karena beberapa, jika tidak semua, deposit harus dihancurkan untuk itu harus dimasukkan ke dalam breksi diatreme.
Karena tingkat ekstrim erosi deposito porphyty muda di Irian Jaya, pembentukan diatreme dan overprinting ada sangat umum dan akan menarik untuk melihat apakah ada deposito thhe saat ini sedang dieksplorasi ada yang mempunyai karakteristik ini membuktikan menjadi ekonomi.
UKURAN DAN nilai
deposito Porfiri biasanya curah-tonase, deposito kelas rendah. Sementara di deposit masa lalu dengan berbagai besar tonase dan nilai telah ditambang, penekanan saat ini adalah pada besar deposito tembaga-emas relatif kaya. Deposito tembaga-satunya sekarang harus begitu besar sehingga pembiayaan pembangunan sulit diperoleh, dan deposito emas-satunya jarang. Oleh karena itu kedua tembaga dan emas sekarang harus iuran untuk output untuk deposit untuk menjadi ekonomi. Kecuali nilai sangat kaya ditemukan, ukuran deposit minimal adalah dari urutan 100 juta ton. Nilai tembaga rata-rata perlu melebihi 0,4% dan emas perlu melebihi 0,4% g / t. Sebuah pilihan deposito di pasific daya adalah termasuk dalam tabel 1.
Karena sifat mineralisasi (luas) dan fakta bahwa pertambangan massal daripada selektif, biasanya untuk deposit ekonomi untuk dihubungkan dengan mudah diidentifikasi dan volumetrically -significant sub-ekonomi zona: lebih daripada, misalnya, deposit emas vena-host. Ini berarti bahwa tambang yang ada dapat merespon mudah untuk kenaikan harga dengan mengurangi cut-off nilai. Karena faktor ini dan skala besar tambang berbasis porfiri khas, itu lebih ekonomis menantang untuk deposit porfiri baru yang akan dibawa ke dalam produksi dari deposit epitermal emas baru. Jika harga tembaga naik, lebih murah untuk tambang yang ada untuk drop nilai cut-off mereka daripada untuk tambang baru untuk membuka.
Apa yang dianggap tambang ekonomi akan sangat bervariasi tergantung pada situasi dan infrastruktur lokal, namun tingkat pertambangan secara umum setidaknya 50.000 ton per hari. Beberapa jauh lebih besar, misalnya Grasberg.
Deposito mungkin vertikal yang luas, dengan nilai ekonomi memperluas lebih 1000m atau lebih.
Nilai khas di deposito porhyry seluruh dunia adalah 0,2-1% Cu dan <1 ppm Au (table2). Emas nilai yang lebih tinggi di porphyries pulau-busur dibandingkan yang benua. Perak biasanya melebihi emas dalam hal konsentrasi penuh, tetapi biasanya hanya komponen ekonomi kecil karena nilainya lebih rendah. Batas atas (sebagai rata-rata curah) di deposito molibdenum porfiri tampaknya menjadi sekitar 0,6% Mo. Deposit dianggap sebagai Mo-kaya jika memiliki> 0,01%. Ada umumnya (tetapi tidak selalu) relasi antitesis antara Mo dan konten Au (Gambar 1). Deposito kaya molibdenum lebih umum di benua dari pengaturan busur kepulauan. Tin-dan perak deposito kaya juga bisa terjadi pada pengaturan benua yang mungkin mencerminkan penggabungan bahan sedimen yang signifikan dalam mineralising mencair. Platinoids aksesoris jarang tetapi berharga: mereka mungkin telah kurang dilaporkan di masa lalu.
Porphyry-jenis deposito di mana hypogene emas merupakan komponen ekonomi utama di banyak mengganggu mineralisasi dan margin langsungnya terjadi terutama di barat daya Pasifik, dan cenderung untuk memiliki konsentrasi magnetit yang tinggi. Ada peningkatan umum kadar emas dengan konten magnetit keseluruhan.