The qur'an bases its the concept of

The qur'an bases its the concept of God on the inherent
universal urges of human nature. It has not made of
this concept a riddle which only a special class of intellect alone can solve. What is the universal human
feeling about life ? It is that this Unit'erse has not come
into being by itself ;it has been created : and so, it must
have a Creator. What the Qur'an points out is only this
much. Anything over and above this which it deals
with does not enter into the doctrinal belief. All that
is left to be thought over by man individually, or to be
experienced personally.

Results (Indonesian) 1:

Pangkalan Al qur'an ini adalah konsep Tuhan pada sifatUniversal mendesak sifat manusia. Itu tidak memiliki terbuat darikonsep ini teka-teki yang hanya kelas khusus intelek sendiri dapat memecahkan. Apakah manusia universalperasaan tentang kehidupan? Itu adalah bahwa Unit'erse ini tidak datangmenjadi dengan sendirinya; telah dibuat: dan Jadi, harusdimiliki oleh sang pencipta. Apa yang Al Qur'an poin keluar adalah hanya inibanyak. Apapun di luar ini yang berhubungandengan tidak masuk ke dalam keyakinan doktrin. Semua yangyang tersisa dianggap oleh manusia secara individual, atau menjadimengalami secara pribadi.

Results (Indonesian) 2:

Qur'an yang mendasarkan pada konsep Allah pada melekat
dorongan universal sifat manusia. Itu tidak terbuat dari
konsep ini teka-teki yang hanya kelas khusus intelek saja bisa memecahkan. Apa manusia universal
merasa tentang kehidupan? Itu adalah bahwa Unit'erse ini tidak datang
menjadi ada dengan sendirinya, itu telah dibuat: dan sebagainya, itu harus
memiliki Pencipta. Apa Qur'an menunjukkan hanya ini
banyak. Apa pun atas dan di atas ini yang berhubungan
dengan tidak masuk ke dalam keyakinan doktrinal. Semua yang
tersisa untuk dianggap lebih oleh manusia secara individu, atau untuk
mengalami secara pribadi.