A key consideration was that the ts

A key consideration was that the tsarist empire had come, by the eighteenth century,
to play a key role in European power politics and its related dynastic alliances. In fact,
the tsars themselves by the eighteenth and nineteenth centuries were more Germanic
than Slavic in lineage. Comparable marriages between Christian and Muslim dynasties
were scarcely conceivable, although military alliances between the Turks and Christian
states did occasionally occur. Russian armies, allied with various European powers,
marched over much of western and central Europe in the eighteenth and nineteenth centuries. That was shocking enough for many Europeans, but for Turkish or Muslim
armies to have done the same would have been an almost unthinkably repellent notion.

Results (Indonesian) 1:

Pertimbangan utama adalah bahwa kerajaan tsar telah datang, pada abad kedelapan belas,untuk memainkan peran penting dalam politik kekuatan Eropa dan Aliansi Dinasti yang terkait. SebenarnyaRurikid oleh berabad-abad kedelapan belas dan kesembilan belas yang lebih Jermanikdaripada Slavia dalam keturunan. Pernikahan sebanding antara Dinasti Kristen dan Muslimyang hampir tidak dapat dibayangkan, meskipun militer aliansi antara Turki dan KristenSerikat kadang-kadang terjadi. Tentara Rusia, bersekutu dengan berbagai kekuatan Eropa,berbaris lebih banyak dari Eropa Barat dan tengah di abad kedelapan belas dan kesembilan belas. Itu adalah mengejutkan cukup untuk banyak Eropa, tetapi untuk Turki atau Muslimpasukan telah melakukan sama pasti sebuah gagasan yang hampir unthinkably penolak.