company’s profit as well as increas

company’s profit as well as increase its return on total assets. It is thus the management of this
economics of stockholding, that is appropriately
being refers to as inventory management. The
reason for greater attention to inventory manage-
ment is that this figure, for many firms, is the
largest item appearing on the asset side of the
balance sheet.
Essentially, inventory management, within the
context of the foregoing features involves plann-
ing and control. The planning aspect involves
looking ahead in terms of the determination in
advance:
(i) What quantity of items to order; and (ii) How
often (periodicity) do we order for them to
maintain the overall source-store sink coor-
dination in an economically efficient way?
(ii)
How often (periodicity) do we order for them
to maintain the overall stock coordination in
an economically efficient way?
The control aspect, which is often described
as stock control involves following the procedure,
set up at the planning stage to achieve the above
objective. This may include monitoring stock
levels periodically or continuously and deciding
what to do on the basis of information that is
gathered and adequately processed.
Effort must be made by the management ofany organization to strike an optimum investment
in inventory since it costs much money to tie down
capital in excess inventory. In recent time, attention
was focused on the development of suitable
mathematical tools and approaches designed to
aid the decision-maker in setting optimum
inventory levels. Economic order quantity model
(EOQ) has thus been developed to take care of the
weaknesses emanating from the traditional
methods of inventory control and valuation, which
to some extent has proved useful in optimizing
resources and thus, minimizing associated cost.
Financial analysts have sounded enough
warning on the danger expose to the long run
profitability as well as continuity of business
concern when its inventories are left unmanaged.
First, a company, which neglects it management
of inventory, runs the risk of production
bottlenecks and subsequently unable to maintain
the minimum investment it requires to maximized
profit. Second, inventories that are inefficiently
managed may apart from affecting sales create an
irreparable loss in market for companies operating
in highly competitive industry.
Invariably, a company must neither keep
excess inventories to avoid an unnecessary tying
down of funds as well as loss in fund due to pilfe-
rage, spoilage and obsolescence nor maintain too
low inventories so as to meet production and sales
demand as at when needed. Therefore, the mere
fact that ineffective inventory management affects
virtually the organizational objectives necessi-
tates this type of research work.
The researcher has taken Nigeria Bottling
Company as a case study so as to clearly see if
their resounding success can be attributed to the
kind of inventory system the company embarks
on. Since their production process requires a lot
of raw materials and despite the economic
condition of the country at any given time,
production has never ceased and their products
have never been scarce

Results (Indonesian) 1:

laba perusahaan serta meningkatkan return on total aset. maka dengan demikian pengelolaan ini
ekonomi stockholding, yang tepat
makhluk sebut sebagai manajemen persediaan. yang
alasan untuk lebih memperhatikan persediaan mengelola-ment
adalah bahwa angka ini, bagi banyak perusahaan, adalah
terbesar barang muncul pada sisi aktiva dari neraca
.
dasarnya, manajemen persediaan,dalam konteks
fitur tersebut di atas melibatkan plann-
ing dan kontrol. aspek perencanaan melibatkan
melihat ke depan dalam hal penentuan di muka
:
(i) berapa jumlah item untuk memesan, dan (ii) bagaimana
sering (periodisitas) kita memesan bagi mereka untuk mempertahankan
-toko sumber keseluruhan tenggelam pengkoordinasian-
dination dengan cara yang efisien secara ekonomi?
(ii)
seberapa sering (periodisitas) kita memesan untuk mereka
untuk mempertahankan koordinasi saham secara keseluruhan dalam
cara ekonomis efisien?
aspek kontrol, yang sering digambarkan sebagai
pengendalian stok melibatkan mengikuti prosedur,
mengatur pada tahap perencanaan untuk mencapai tujuan di atas
. ini mungkin termasuk monitoring stok
tingkat berkala atau terus-menerus dan memutuskan
apa yang harus dilakukan atas dasar informasi yang dikumpulkan dan diproses
memadai.
upaya harus dilakukan oleh manajemen ofany organisasi untuk menyerang sebuah investasi yang optimal
dalam persediaan karena biaya banyak uang untuk mengikat bawah
modal kelebihan persediaan. dalam beberapa waktu terakhir, perhatian
difokuskan pada pengembangan alat-alat matematika yang cocok
dan pendekatan dirancang untuk membantu
pembuat keputusan dalam menetapkan tingkat
persediaan optimal. tatanan ekonomi Model kuantitas
(EOQ) dengan demikian telah dikembangkan untuk mengurus
kelemahan yang berasal dari tradisional
metode pengendalian persediaan dan penilaian, yang
sampai batas tertentu telah terbukti berguna dalam mengoptimalkan sumber daya
dan dengan demikian, meminimalkan biaya yang terkait.
Analis keuangan telah terdengar cukup
peringatan pada bahaya mengekspos ke jangka panjang
profitabilitas serta kelangsungan usaha
perhatian ketika persediaan yang tersisa unmanaged.
pertama, sebuah perusahaan yang mengabaikannya manajemen
persediaan, menjalankan risiko produksi
kemacetan dan kemudian mampu mempertahankan
investasi minimum yang diperlukan untuk dimaksimalkan
keuntungan. kedua, persediaan yang tidak efisien
dikelola mungkin selain mempengaruhi penjualan membuat rusaknya
di pasar untuk perusahaan yang beroperasi
dalam industri yang sangat kompetitif.
selalu, perusahaan harus tidak tetap
kelebihan persediaan untuk menghindari ikatan yang tidak perlu
turun dana serta kehilangan dana karena pilfe-
marah, pembusukan dan usang atau mempertahankan persediaan juga
rendah sehingga memenuhi produksi dan penjualan
demand pada saat dibutuhkan. oleh karena itu, hanya
fakta bahwa manajemen persediaan efektif mempengaruhi
hampir tujuan organisasi necessi-
tates jenis pekerjaan penelitian.
peneliti telah mengambil nigeria pembotolan
perusahaan sebagai studi kasus sehingga dapat melihat dengan jelas jika
sukses besar mereka dapat dikaitkan dengan
jenis sistem persediaan perusahaan embarks
on. karena proses produksi mereka membutuhkan banyak
bahan baku dan meskipun ekonomi
kondisi negara pada waktu tertentu,
produksi tidak pernah berhenti dan produk mereka
tidak pernah langka

Results (Indonesian) 2:

keuntungan perusahaan serta meningkatkan kembali pada total aset. Justru itu manajemen ini
ekonomi stockholding, yang tepat
mengacu sebagai manajemen persediaan.
Alasan untuk perhatian yang lebih besar untuk persediaan mengelola-
ment adalah bahwa angka ini, untuk banyak perusahaan, adalah
terbesar item yang muncul di sisi aset
neraca.
pada dasarnya, inventarisasi manajemen, dalam
konteks fitur terdahulu melibatkan plann-
ing dan kontrol. Aspek perencanaan melibatkan
ke depan dalam hal in
advance:
(i) penentuan apa jumlah item pesanan; dan (ii) bagaimana
sering (periodisitas) Apakah kita agar mereka untuk
menjaga keseluruhan sumber-toko wastafel coor-
dination dalam cara yang ekonomis?
(ii)
seberapa sering (periodisitas) Apakah kita agar mereka
koordinasi secara keseluruhan saham di
ekonomis efisien?
aspek kontrol, yang sering digambarkan
sebagai kontrol stok melibatkan berikut prosedur,
mengatur pada tahap perencanaan untuk mencapai di atas
tujuan. Ini mungkin termasuk pemantauan saham
tingkat secara berkala atau terus menerus dan memutuskan
apa yang harus dilakukan berdasarkan informasi yang
dikumpulkan dan diproses secara memadai.
Upaya harus dilakukan oleh organisasi manajemen diunduh untuk menyerang hasil investasi yang optimal
dalam inventaris karena biaya banyak uang untuk mengikat
modal di kelebihan persediaan. Dalam beberapa waktu, perhatian
terfokus pada pengembangan cocok
matematika alat dan pendekatan yang dirancang untuk
membantu pihak pembuat keputusan dalam pengaturan optimal
persediaan tingkat. Agar ekonomi kuantitas model
(EOQ) dengan demikian telah dikembangkan untuk mengurus
kelemahan yang berasal dari tradisional
metode pengendalian persediaan dan penilaian, yang
sampai batas tertentu telah terbukti bermanfaat dalam mengoptimalkan
sumber daya dan dengan demikian, meminimalkan biaya terkait.
analis keuangan telah terdengar cukup
peringatan tentang bahaya mengekspos untuk jangka panjang
profitabilitas serta kelangsungan bisnis
perhatian ketika persediaan yang tersisa unmanaged.
pertama, perusahaan yang mengabaikan manajemen
persediaan, menjalankan risiko produksi
kemacetan dan kemudian mampu mempertahankan
investasi minimum yang diperlukan untuk dimaksimalkan
keuntungan. Kedua, persediaan yang tidak efisien
dikelola Mei selain mempengaruhi penjualan membuat
kerugian dapat diperbaiki dalam pasar bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi
dalam industri yang sangat kompetitif.
selalu, sebuah perusahaan tidak harus tetap
kelebihan persediaan untuk menghindari tidak perlu mengikat
bawah dari dana serta kerugian dana karena pilfe-
marah, busuk dan usang atau mempertahankan terlalu
rendah persediaan untuk memenuhi produksi dan penjualan
permintaan pada saat diperlukan. Oleh karena itu, hanya
fakta bahwa manajemen persediaan yang efektif mempengaruhi
hampir tujuan organisasi necessi-
agar mudah untuk dibawa ini jenis penelitian pekerjaan.
peneliti telah Nigeria Bottling
perusahaan sebagai studi kasus sehingga dapat melihat dengan jelas jika
kesuksesan gemilang mereka dapat dikaitkan dengan
jenis sistem persediaan perusahaan embarks
pada. Sejak proses produksi mereka membutuhkan banyak
bahan baku dan meskipun ekonomi
kondisi negara pada waktu tertentu,
produksi tidak pernah berhenti dan produk mereka
tidak pernah langka