with species such as the miniscule

with species such as the miniscule double-eyed fig-parrot (Cyclopsitta diopthalma) in Australia and the orange-chinned parakeet (Brotogeris jugularis) in Costa Rica able to break them individually in the bill (Shanahan et al. 2001). Although parrots destroy most seeds they encounter, they are also notoriously messy eaters. A significant proportion of the fruits they try to eat are dropped to the ground unharmed. Here terrestrial rodents, browsing mammals, and more benign bird frugivores may eat the fruits and disperse the seeds that they would otherwise not have had access to in the high canopy. In New Guinea, the vulturine parrot (Psittrichas fulgidus) appears to specialize on a few strangling fig species (Ficus) that produce exceptionally hard-walled figs (Mack & Wright 1998). These parrots may disperse the seeds directly, as well as making the pulp and seeds accessible to smaller and weaker-billed seed-dispersing birds.

Results (Indonesian) 1:

dengan spesies seperti miniscule ganda bermata ara-bayan (cyclopsitta diopthalma) di australia dan parkit oranye-berdagu (brotogeris jugularis) di Kosta Rika mampu mematahkan mereka secara individu dalam RUU (Shanahan et al. 2001). meskipun beo menghancurkan sebagian benih yang mereka hadapi, mereka juga pemakan terkenal berantakan.proporsi yang signifikan dari buah-buahan mereka mencoba untuk makan yang jatuh ke tanah tanpa cedera. tikus di sini terestrial, browsing mamalia, dan burung frugivora lebih jinak bisa makan buah-buahan dan membubarkan benih yang mereka akan tidak memiliki akses ke dalam kanopi tinggi. di new guinea,burung beo rakus (psittrichas fulgidus) tampaknya mengkhususkan diri pada spesies ara mencekik beberapa (ficus) yang menghasilkan sangat berdinding keras Ara (mack & wright 1998). beo ini dapat membubarkan benih langsung, serta membuat pulp dan biji diakses lebih kecil dan lebih lemah-ditagih burung benih menyebar.

Results (Indonesian) 2:

dengan spesies seperti miniscule bermata ganda ara-parrot (Cyclopsitta diopthalma) di Australia dan parkit orange chinned (Brotogeris jugularis) di Kosta Rika mampu memecahkan mereka secara individual dalam undang-undang (Shanahan et al. 2001). Walaupun burung beo menghancurkan benih-benih mereka bertemu, mereka juga pemakan sangat berantakan. Proporsi yang signifikan dari buah-buahan yang mereka mencoba untuk makan jatuh ke tanah terluka. Di sini terestrial tikus, browsing mamalia dan lebih jinak burung frugivores makan buah-buahan dan bahwa mereka akan sebaliknya tidak memiliki akses ke dalam kanopi tinggi bijinya. Di Nugini, Nuri vulturine (Psittrichas fulgidus) tampaknya mengkhususkan diri pada beberapa mencekik ara spesies (Ficus) yang menghasilkan sangat keras berdinding buah ara (Mack & Wright 1998). Beo ini mungkin-bijinya langsung, serta membuat bubur dan biji dapat dijangkau oleh lebih kecil dan lemah-ditagih menyebar benih burung.