The current study will investigate

The current study will investigate the effect of household size on credit card behaviour, especially on credit card ownership and amount of credit card debt. Household size is an important variable of consumers’ demographic characteristics. Household size indicates the number of people being supported by a family. A larger household represents a larger amount of family needs and resources that have to be met. Consumers who have credit cards may use credit cards as revolving credit to finance their needs when they do not have available cash to spend. Sayono, et al., (2009a) studied the effect of household size on credit card ownership; however, they did not examine the influence of household size on amount of credit card debt.

The current study will test marital status as a predictor of credit card ownership and amount of credit card debt. Marital status is another demographic characteristic of consumers that may influence their credit card behaviour. Consumers who are married may have more financial resources than single consumers. Consumers with higher financial resources are more likely to be granted more credit cards, and thus they have opportunities to use credit cards either as a method of payment or as revolving credit.

The current study tested the effect of saving on credit card ownership and amount of credit card debt. Saving can be defined as consumers’ financial resources which are not used for financing consumer consumption. Many credit card issuers use consumers’ saving as an indicator of credit eligibility. Consumers with a higher amount of saving are more likely to be granted credit card. No previous study has investigated the relationship between saving and credit card behaviour. The current study will provide new insight into the influence of saving on credit card behaviour.

Results (Indonesian) 1:

Penelitian ini akan menyelidiki efek ukuran rumah tangga pada perilaku kartu kredit, terutama pada kartu kredit kepemilikan dan jumlah hutang kartu kredit. Ukuran rumah tangga merupakan variable penting karakteristik demografis konsumen. Ukuran rumah tangga menunjukkan jumlah orang yang didukung oleh sebuah keluarga. Sebuah rumah tangga besar mewakili kebutuhan keluarga dan sumber daya yang harus dipenuhi dalam jumlah yang lebih besar. Konsumen yang memiliki kartu kredit dapat menggunakan kartu kredit sebagai kredit bergulir untuk membiayai kebutuhan mereka ketika mereka tidak memiliki uang tunai tersedia untuk menghabiskan. Sayono, et al., (2009a) mempelajari efek dari ukuran rumah tangga pada kartu kredit kepemilikan; Namun, mereka tidak meneliti pengaruh ukuran rumah tangga pada jumlah hutang kartu kredit. Penelitian ini akan menguji status perkawinan sebagai prediksi kartu kredit kepemilikan dan jumlah hutang kartu kredit. Status perkawinan adalah salah satu karakteristik demografis konsumen yang mungkin mempengaruhi perilaku kartu kredit mereka. Konsumen yang menikah mungkin memiliki sumber daya keuangan yang lebih dari satu konsumen. Konsumen dengan sumber-sumber keuangan yang lebih tinggi lebih mungkin akan diberikan kartu kredit lebih, dan dengan demikian mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran atau kredit bergulir. Penelitian ini diuji efek menghemat kartu kredit kepemilikan dan jumlah hutang kartu kredit. Tabungan dapat didefinisikan sebagai sumber keuangan konsumen yang tidak digunakan untuk pembiayaan konsumen konsumsi. Banyak penerbit kartu kredit menggunakan tabungan konsumen sebagai indikator kelayakan kredit. Konsumen dengan jumlah yang lebih tinggi dari tabungan lebih mungkin akan diberikan kartu kredit. Tidak ada studi sebelumnya telah menyelidiki hubungan antara tabungan dan kartu kredit. Penelitian ini akan memberikan wawasan baru ke dalam pengaruh penghematan perilaku kartu kredit.

Results (Indonesian) 2:

Studi saat ini akan menyelidiki efek dari ukuran rumah tangga pada perilaku kartu kredit, terutama pada kepemilikan kartu kredit dan jumlah utang kartu kredit. Ukuran rumah tangga merupakan variabel penting dari karakteristik demografi konsumen. Ukuran rumah tangga menunjukkan jumlah orang yang didukung oleh keluarga. Sebuah rumah tangga yang lebih besar merupakan jumlah yang lebih besar dari kebutuhan keluarga dan sumber daya yang harus dipenuhi. Konsumen yang memiliki kartu kredit dapat menggunakan kartu kredit sebagai kredit bergulir untuk membiayai kebutuhan mereka ketika mereka tidak memiliki uang tunai yang tersedia untuk dibelanjakan. . Sayono, et al, (2009a) meneliti efek dari ukuran rumah tangga kepemilikan kartu kredit; Namun, mereka tidak menguji pengaruh ukuran rumah tangga pada jumlah utang kartu kredit.

Penelitian ini akan menguji status perkawinan sebagai prediktor kepemilikan kartu kredit dan jumlah utang kartu kredit. Status perkawinan adalah karakteristik demografi lain konsumen yang dapat mempengaruhi perilaku kartu kredit mereka. Konsumen yang sudah menikah mungkin memiliki lebih banyak sumber daya keuangan dari konsumen tunggal. Konsumen dengan sumber daya keuangan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk diberikan kartu kredit lebih, dan dengan demikian mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran atau sebagai kredit bergulir.

Studi saat ini menguji efek dari tabungan kepemilikan kartu kredit dan jumlah utang kartu kredit. Tabungan dapat didefinisikan sebagai sumber keuangan konsumen yang tidak digunakan untuk konsumsi pembiayaan konsumen. Banyak penerbit kartu kredit menggunakan tabungan konsumen sebagai indikator kelayakan kredit. Konsumen dengan jumlah yang lebih tinggi dari tabungan lebih mungkin untuk diberikan kartu kredit. Tidak ada penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara tabungan dan perilaku kartu kredit. Penelitian ini akan memberikan wawasan baru ke dalam pengaruh menghemat perilaku kartu kredit.