Moreno-Luzon (1993) reported on the

Moreno-Luzon (1993) reported on the problems faced by small firms in their attempt to develop a quality culture. Some of the difficulties were:
• resistance to change;
• lack of experience in quality management;
• lack of resources;
• the prevalent quality system based on detection (i.e. difficulty in moving to a prevention-based system);
• an emphasis on short-term objectives; and
• the lack of strategies and overall objectives.

Ghobadian and Gallear (1996) also reported on the difficulties in understanding
requirements for change, a lack of internal specialist knowledge and technical expertise, and problems in locating and accessing relevant sources of
information and knowledge as the main obstacles faced by SMEs. They also mentioned ineffective communication, employees' lack of clear understanding,
not emphasising the concept of prevention and the lack of time. It is only a
better knowledge of the kind of problems faced that will enable the development of an effective implementation framework for small businesses.

Results (Indonesian) 1:

Moreno-Luzon (1993) melaporkan pada masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan kecil dalam upaya mereka untuk mengembangkan budaya kualitas. Beberapa kesulitan adalah:• penolakan terhadap perubahan;• kurangnya pengalaman dalam manajemen mutu;• kurangnya sumber daya;• sistem mutu lazim berdasarkan deteksi (yaitu kesulitan dalam bergerak untuk sistem berbasis pencegahan);• sebuah penekanan pada tujuan jangka pendek; dan• kurangnya strategi dan tujuan secara keseluruhan.Ghobadian dan Gallear (1996) juga melaporkan pada kesulitan dalam memahamipersyaratan untuk perubahan, kurangnya pengetahuan spesialis internal dan keahlian teknis, dan masalah dalam mencari dan mengakses sumber yang relevan dariinformasi dan pengetahuan sebagai kendala yang dihadapi oleh UKM. Mereka juga menyebutkan komunikasi yang tidak efektif, karyawan kurangnya pemahaman yang jelas,tidak menekankan konsep pencegahan dan kurangnya waktu. Hanyapengetahuan yang lebih baik dari jenis masalah yang dihadapi yang akan memungkinkan pengembangan kerangka implementasi yang efektif untuk usaha kecil.

Results (Indonesian) 2:

Moreno-Luzon (1993) melaporkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan kecil dalam usaha mereka untuk mengembangkan budaya mutu. Beberapa kesulitan adalah:
• resistensi terhadap perubahan;
• kurangnya pengalaman dalam manajemen mutu;
• kurangnya sumber daya;
• sistem mutu lazim berdasarkan deteksi (yaitu kesulitan dalam bergerak ke sistem berbasis pencegahan);
• penekanan pada pendek tujuan-istilah; dan
• kurangnya strategi dan tujuan secara keseluruhan. Ghobadian dan Gallear (1996) juga melaporkan kesulitan dalam memahami persyaratan untuk perubahan, kurangnya pengetahuan internal spesialis dan keahlian teknis, dan masalah dalam menemukan dan mengakses sumber yang relevan dari informasi dan pengetahuan sebagai kendala utama yang dihadapi oleh UKM. Mereka juga menyebutkan komunikasi efektif, kurangnya karyawan dari pemahaman yang jelas, tidak menekankan konsep pencegahan dan kurangnya waktu. Ini hanya pengetahuan yang lebih baik dari jenis masalah yang dihadapi yang akan memungkinkan pengembangan kerangka kerja implementasi yang efektif untuk usaha kecil.