RESULTS AND DISCUSSION1. Results of

RESULTS AND DISCUSSION
1. Results of descriptive analysis
Age of the household head is included as a proxy for farming experience to assess the effects of experience on technical inefficiency. Farmers in this study are between 42 to 71 years old. The level of education measured in terms of number of years of schooling is indicating that better level of education is an advantage as it can form the basis for motivating farmers to participate in potato production. The average family size (11.2) person, which is indicator of family labour availability, was very high in the study area compared to national average family size (6.8) persons. Farmers utilize significant amount of their farm produce for self-consumption, however, in the case of potato mostly farmers sell it to nearby markets or middle man.

Results (Indonesian) 1:

Hasil dan diskusi
1. Hasil analisis deskriptif
usia kepala rumah tangga dimasukkan sebagai proxy untuk pengalaman bertani untuk menilai efek dari pengalaman pada inefisiensi teknis. petani dalam penelitian ini berusia antara 42-71 tahun.tingkat pendidikan diukur dari segi jumlah tahun sekolah ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih baik adalah keuntungan karena dapat membentuk dasar untuk memotivasi petani untuk berpartisipasi dalam produksi kentang. rata-rata jumlah anggota keluarga (11,2) orang, yang merupakan indikator ketersediaan tenaga kerja keluarga, sangat tinggi di daerah penelitian dibandingkan dengan rata-rata jumlah anggota keluarga nasional (6,8) orang.petani memanfaatkan sejumlah besar produk pertanian mereka untuk konsumsi sendiri, namun, dalam kasus kentang sebagian besar petani menjualnya ke pasar atau di sekitarnya orang tengah.

Results (Indonesian) 2:

HASIL DAN DISKUSI
1. Hasil analisis deskriptif
umur kepala rumah tangga disertakan sebagai proxy untuk pertanian pengalaman untuk menilai efek dari pengalaman teknis inefisiensi. Petani dalam studi ini adalah antara 42-71 tahun. Tingkat pendidikan yang diukur dari jumlah tahun-tahun sekolah menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih baik merupakan keuntungan sebagai dapat membentuk dasar untuk memotivasi petani untuk berpartisipasi dalam produksi kentang. Orang rata-rata ukuran keluarga (11.2), yang merupakan indikator keluarga ketersediaan tenaga kerja, adalah sangat tinggi di daerah studi dibandingkan dengan ukuran keluarga rata-rata nasional (6.8) orang. Petani menggunakan jumlah signifikan hasil tani mereka untuk dikonsumsi sendiri, namun, dalam kasus kentang kebanyakan petani menjualnya kepada pasar terdekat atau orang tengah.