The antimicrobial activity of chito

The antimicrobial activity of chitosan has been acknowledged for more than 30 years and yet its modeof-action
remains ambiguous. We analyzed chemical–genetic interactions of low-molecular weight chitosan
using a collection of ≈4600 S. cerevisiae deletion mutants and found that 31% of the 107 mutants most sen-
sitive to chitosan had deletions of genes related primarily to functions involving protein synthesis. Disruption
of protein synthesis by chitosan was substantiated by an in vivo β-galactosidase expression assay suggesting
that this is a primary mode of antifungal action. Analysis of the yeast gene deletion array and secondary
assays also indicate that chitosan has a minor membrane disruption effect — a leading model of chitosan
antimicrobial activity.

Results (Indonesian) 1:

Aktivitas antimikroba chitosan telah diakui selama lebih dari 30 tahun dan belum modeof-tindakantetap ambigu. Kami menganalisis kimia – genetik interaksi chitosan berat molekul rendahmenggunakan koleksi ≈4600 S. cerevisiae penghapusan mutan dan menemukan bahwa 31% dari mutan 107 kebanyakan sen -sitive menjadi chitosan memiliki penghapusan gen yang berhubungan terutama dengan fungsi yang melibatkan sintesis protein. Gangguanprotein sintesis oleh chitosan dibuktikan dengan β-galactosidase di vivo ekspresi assay menyarankanbahwa ini adalah modus utama tindakan antijamur. Analisis ragi gen penghapusan array dan menengahtes juga menunjukkan chitosan memiliki efek gangguan kecil membran — model terkemuka chitosanaktivitas antimikroba.

Results (Indonesian) 2:

Aktivitas antimikroba kitosan telah diakui selama lebih dari 30 tahun dan belum modeof-aksinya
tetap ambigu. Kami menganalisis interaksi kimia-genetik kitosan berat molekul rendah
menggunakan koleksi ≈4600 S. mutan penghapusan cerevisiae dan menemukan bahwa 31% dari 107 mutan yang paling sen-
rahasia dan sensitif untuk kitosan memiliki penghapusan gen terkait terutama untuk fungsi yang melibatkan sintesis protein. Gangguan
sintesis protein oleh kitosan dibuktikan oleh in vivo β-galaktosidase ekspresi assay menunjukkan
bahwa ini adalah modus utama tindakan antijamur. Analisis gen ragi penghapusan array dan sekunder
tes juga menunjukkan bahwa kitosan memiliki minor efek gangguan membran - model terkemuka chitosan
aktivitas antimikroba.