AccuracyAccuracy or trueness of an

Accuracy
Accuracy or trueness of an analytical method is given by the extent by which the
value obtained deviates from the true value. Firstly, accuracy can be determined by
analyzing a certified reference material (CRM). If the CRM is not available, then
accuracy can be determined by comparing the test results obtained from the new
method to the results from the existing validated method that is known to be
accurate. The other approaches are based on the percent recovery of known analyte spiked into blank matrices or products. The last technique is known as the standard
addition method. For spiked samples into blank matrices, it is recommended to
prepare the sample in five different concentrations at the level of 80–120% or
75–125% of the target concentration. These preparations used for accuracy studies
usually called “synthetic mixtures” or “laboratory-made preparations”. On the other
hand, if the blank matrix is not available, the standard addition method can be used,
the spiking concentrations are 50–150% of the label-claimed value in this case. The
accuracy of the method should be performed using at least nine determinations of
three levels of concentrations. The concentration range for accuracy testing is
presented in Table 11.4. The acceptance criteria are dependent on the analyte
concentrations in samples

Results (Indonesian) 1:

AkurasiKeakuratan atau trueness metode analisis yang diberikan oleh sejauh mananilai yang diperoleh menyimpang dari nilai sebenarnya. Pertama, akurasi dapat ditentukan olehmenganalisis bahan referensi bersertifikat (CRM). Jika CRM tidak tersedia, kemudianakurasi dapat dipastikan dengan membandingkan hasil tes yang Diperoleh dari barumetode untuk hasil dari yang ada divalidasi metode yang dikenal sebagaiakurat. Pendekatan lain didasarkan pada pemulihan persen dikenal analyte, berduri ke dalam matriks kosong atau produk. Teknik terakhir dikenal sebagai standarSelain metode. Untuk contoh berduri ke dalam matriks kosong, dianjurkan untukmempersiapkan sampel dalam lima berbeda konsentrasi di tingkat 80-120% atau75-125% konsentrasi target. Olahan ini digunakan untuk akurasi studibiasanya disebut "sintetis campuran" atau "buatan laboratorium persiapan". Di sisi laintangan, jika kosong matriks tidak tersedia, metode selain standar dapat digunakan,konsentrasi spiking yang 50 – 150% dari nilai diklaim label dalam kasus ini. Thekeakuratan metode harus dilakukan dengan menggunakan setidaknya sembilan penentuan-penentuantiga tingkat konsentrasi. Kisaran konsentrasi untuk akurasi pengujiandisajikan dalam tabel 11.4. Kriteria penerimaan tergantung pada analytekonsentrasi dalam sampel

Results (Indonesian) 2:

Akurasi
Akurasi atau trueness dari suatu metode analisis diberikan oleh sejauh mana yang
nilai yang diperoleh menyimpang dari nilai sebenarnya. Pertama, akurasi dapat ditentukan dengan
menganalisis bahan referensi bersertifikat (CRM). Jika CRM tidak tersedia, maka
akurasi dapat ditentukan dengan membandingkan hasil tes yang diperoleh dari baru
metode untuk hasil dari metode divalidasi ada yang dikenal
akurat. Pendekatan lain didasarkan pada pemulihan persen analit dikenal melonjak menjadi matriks kosong atau produk. Teknik terakhir ini dikenal sebagai standar
metode penambahan. Untuk sampel berduri ke matriks kosong, dianjurkan untuk
mempersiapkan sampel di lima konsentrasi yang berbeda pada tingkat 80-120% atau
75-125% dari konsentrasi sasaran. Persiapan ini digunakan untuk studi akurasi
biasanya disebut "campuran sintetik" atau "laboratorium membuat persiapan". Di lain
sisi, jika matriks kosong tidak tersedia, metode penambahan standar dapat digunakan,
konsentrasi spiking adalah 50-150% dari nilai label-diklaim dalam kasus ini. The
akurasi metode ini harus dilakukan dengan menggunakan setidaknya sembilan penentuan
tiga tingkat konsentrasi. Rentang konsentrasi untuk pengujian akurasi
disajikan pada Tabel 11.4. Kriteria penerimaan tergantung pada analit
konsentrasi dalam sampel