The most accepted theory for the re

The most accepted theory for the removal of metals by constructed wetlands involves oxidation and hydrolysis resulting in the precipitation of metals (Hedin 1989). Wieder and Lang (1986) reported that 93 and 27 percent of iron and manganese accumulation, respectively, was in oxidized forms. In drainages with a pH less than 6, the abiotic oxidation rates are slower and oxidizing bacteria become an important component of these treatment wetlands (Kleinmann and Crerar, 1979, Brenner et al. 1995). These chemoautotrophic and chemoheterotropic bacteria have been reported to increase the oxidation of ferrous iron, thereby enhancing the formation of iron precipitates (Brenner et al. 1993, 1995). Brenner et al. (1995) reported that a greater amount of iron oxidizing bacteria occurred in association with cattail rhizomes than elsewhere in the substrate, suggesting increased iron oxidization in the rhizosphere. But this increase in oxidation associated with the rhizosphere may be due to a combination of plant induced oxygenation and iron bacteria (Sencindiver and Bhumbia,1988, Brenner et al. 1995). In addition to iron oxidizing bacteria, manganese oxidizing bacteria and fungi have been shown to be the primary source of manganese removal from AMD in constructed wetlands (Brenner et al. 1995, Robbins et al. 1999).

Results (Indonesian) 1:

teori yang paling diterima untuk menghilangkan logam dengan lahan basah dibangun melibatkan oksidasi dan hidrolisis yang menghasilkan pengendapan logam (Hedin 1989). wieder dan lang (1986) melaporkan bahwa 93 dan 27 persen dari besi dan mangan akumulasi, masing-masing, dalam bentuk teroksidasi. dalam drainase dengan ph kurang dari 6,tingkat oksidasi abiotik lebih lambat dan bakteri pengoksidasi menjadi komponen penting dari lahan basah pengobatan ini (Kleinmann dan Crerar, 1979, Brenner et al. 1995). bakteri chemoautotrophic dan chemoheterotropic telah dilaporkan untuk meningkatkan oksidasi besi ferrous, sehingga meningkatkan pembentukan endapan besi (Brenner et al. 1993, 1995). Brenner et al.(1995) melaporkan bahwa sejumlah besar bakteri pengoksidasi besi terjadi dalam hubungan dengan rimpang Cattail daripada di tempat lain di substrat, menunjukkan peningkatan oksidasi besi dalam rizosfer. tapi ini peningkatan oksidasi terkait dengan rizosfir mungkin karena kombinasi tanaman diinduksi oksigenasi dan besi bakteri (sencindiver dan bhumbia, 1988, Brenner et al. 1995).selain besi bakteri pengoksidasi, mangan oksidasi bakteri dan jamur telah terbukti menjadi sumber utama penghapusan mangan dari amd di lahan basah dibangun (Brenner et al. tahun 1995, Robbins et al. 1999).

Results (Indonesian) 2:

Yang paling diterima teori untuk menghilangkan logam oleh lahan basah dibangun melibatkan oksidasi dan hidrolisis mengakibatkan pengendapan logam (Hedin 1989). Wieder dan Lang (1986) melaporkan bahwa 93 dan 27 persen dari akumulasi besi dan mangan, masing-masing, adalah dalam bentuk teroksidasi. Dalam saluran dengan pH kurang dari 6, tingkat oksidasi abiotik lebih lambat dan oksidasi bakteri menjadi komponen penting dari lahan basah pengobatan ini (Kleinmann dan Crerar, 1979, Brenner et al. 1995). Bakteri ini chemoautotrophic dan chemoheterotropic telah dilaporkan untuk meningkatkan oksidasi dari besi besi, sehingga meningkatkan pembentukan endapan besi (Brenner et al. 1993, 1995). Brenner et al. (1995) melaporkan bahwa sejumlah besar besi mengoksidasi bakteri terjadi dalam hubungannya dengan cattail rimpang daripada di tempat lain di substrat, menyarankan meningkatkan oksidasi besi di rhizosphere. Namun peningkatan oksidasi yang terkait dengan rhizosphere mungkin karena kombinasi dari tanaman yang diinduksi oksigenasi dan besi bakteri (Sencindiver dan Bhumbia, 1988, Brenner et al. 1995). Selain besi mengoksidasi bakteri, mangan oksidasi bakteri dan jamur telah ditunjukkan untuk menjadi sumber utama mangan removal dari AMD di lahan basah dibangun (Brenner et al. 1995, Robbins et al. 1999).