This study compares the extent of t

This study compares the extent of the influence of non-tangible forms of social capital on
organisational commitment at Universiti Sains Malaysia (USM), in Penang, Malaysia
and two universities in Sumatra, Indonesia, which are, Universitas Andalas and Padang
State University (APU).  Amongst the academic staff at USM, three social capital
factors—collective action and shared values, relational trust and cooperation, and
cohesive bonds and connectivity through participation—have a strong positive impact on
affective and normative commitments. At APU, only the factor of cohesive bonds and
connectivity contributes to affective commitment. Collective action and shared values as
well as cohesive bonds and connectivity were shown to have contributed to higher
normative commitment. Relational trust and cooperation, which are important indicators
of social capital, did not seem to have any impact on the three organisational
commitments. At USM, continuance commitment was negatively related to cohesive
bonds and was not related to any other predictive variables. At APU, higher collective
action and shared values reduced continuance commitment.

Results (Indonesian) 1:

Penelitian ini membandingkan tingkat pengaruh bentuk-bentuk non-nyata modal sosial dikomitmen organisasi di Universiti Sains Malaysia (USM), di Penang, Malaysiadan dua Universitas di Sumatra, Indonesia, yang, Universitas Andalas dan PadangState University (APU). Antara staf akademik di USM, tiga modal sosialfaktor — tindakan kolektif dan nilai-nilai bersama, relasional kepercayaan dan kerjasama, dankohesif obligasi dan konektivitas melalui partisipasi — memiliki dampak positif yang kuat padaafektif dan normatif komitmen. Di APU, hanya faktor yang kohesif obligasi dankonektivitas memberikan kontribusi untuk afektif komitmen. Tindakan kolektif dan nilai-nilai bersama sebagaibaik seperti yang kohesif obligasi dan konektivitas yang ditampilkan untuk berkontribusi lebih tingginormatif komitmen. Relasional kepercayaan dan kerjasama, yang merupakan indikator pentingmodal sosial, tampaknya tidak memiliki dampak apapun pada tiga organisasikomitmen. Di USM, kelanjutan komitmen negatif berhubungan dengan kohesifobligasi dan tidak berhubungan dengan variabel-variabel lain yang prediksi. Di APU, lebih tinggi kolektiftindakan dan nilai-nilai bersama mengurangi komitmen kelanjutan.

Results (Indonesian) 2:

Penelitian ini membandingkan sejauh mana pengaruh bentuk non-nyata dari modal sosial pada
komitmen organisasi di Universiti Sains Malaysia (USM), di Penang, Malaysia
dan dua universitas di Sumatra, Indonesia, yang, Universitas Andalas dan Padang
State University (APU ). Antara staf akademik di USM, tiga modal sosial
faktor-kolektif tindakan dan nilai-nilai bersama, kepercayaan relasional dan kerja sama, dan
obligasi kohesif dan konektivitas melalui partisipasi-memiliki dampak positif yang kuat pada
afektif dan komitmen normatif. Di APU, hanya faktor obligasi kohesif dan
konektivitas kontribusi untuk afektif komitmen. Tindakan kolektif dan nilai-nilai bersama sebagai
serta obligasi kohesif dan konektivitas yang terbukti telah memberikan kontribusi untuk lebih tinggi
komitmen normatif. Kepercayaan relasional dan kerjasama, yang merupakan indikator penting
dari modal sosial, tampaknya tidak memiliki dampak pada tiga organisasi
komitmen. Pada USM, komitmen kontinyu berhubungan negatif dengan kohesif
obligasi dan tidak terkait dengan variabel prediktif lainnya. Di APU, kolektif tinggi
tindakan dan nilai-nilai bersama mengurangi komitmen kontinyu.