CULTURAL IDENTITY AND LINGUISTIC VA

CULTURAL IDENTITY AND LINGUISTIC VARIATION. In Table 1, the percentages are
given for the three stigmatized variants for each ethnic group, and several trends can
be noted in the data. The African Americans have higher rates in all but one case, wont,
and the European Americans have the lowest percentages in all instances. The Native
Americans have the highest rates of wont and comparatively vernacular rates of the
other two variants. Of the variables, wont occurs at the highest rates for all three ethnic
groups. A social analysis based only on the data in Table 1 would indicate that with
some exceptions, the African Americans are the most vernacular speakers and the
European Americans are the least vernacular speakers with the Native Americans falling
in between. Without the variable cultural identity, the results would appear well founded
and would conform nicely to previous work on rural varieties, AAVE, and Native
American vernacular Englishes (Dannenberg 1999, 2002, Dannenberg & Wolfram
1998, Wolfram & Dannenberg 1999).

Results (Indonesian) 1:

IDENTITAS BUDAYA DAN LINGUISTIK VARIASI. Dalam tabel 1, persentase yangdiberikan untuk tiga varian stigma untuk setiap kelompok etnis, dan beberapa dapat trendicantumkan dalam data. Afrika Amerika memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam semua tetapi satu kasus, wont,dan Amerika Eropa memiliki persentase terendah dalam semua kasus. PribumiAmerika memiliki tingkat tertinggi wont dan tingkat relatif vernakularlain dua varian. Variabel, wont terjadi pada tingkat tertinggi untuk semua tiga etniskelompok-kelompok. Analisis sosial yang hanya didasarkan pada data dalam tabel 1 menunjukkan bahwa denganbeberapa pengecualian, Afrika Amerika yang paling vernakular speaker danEropa Amerika adalah pembicara paling vernakular dengan jatuh asli Amerikadi antara. Tanpa identitas budaya variabel, hasil akan muncul juga didirikandan akan sesuai dengan baik dengan pekerjaan sebelumnya di pedesaan varietas, AAVE, dan asliAmerican vernakular Englishes (Dannenberg 1999, 2002, Dannenberg & Wolfram1998, wolfram & Dannenberg 1999).

Results (Indonesian) 2:

IDENTITAS BUDAYA DAN VARIASI LINGUISTIC. Pada Tabel 1, persentase yang
diberikan untuk tiga varian stigma untuk setiap kelompok etnis, dan beberapa kecenderungan dapat
dicatat dalam data. Afrika Amerika memiliki tingkat lebih tinggi dalam semua kecuali satu kasus, tidak akan,
dan Amerika Eropa memiliki persentase terendah dalam segala hal. Penduduk asli
Amerika memiliki tingkat tertinggi tingkat wont dan relatif vernakular dari
dua varian lainnya. Variabel, wont terjadi pada tingkat tertinggi untuk ketiga etnis
kelompok. Sebuah analisis sosial hanya berdasarkan data pada Tabel 1 akan menunjukkan bahwa dengan
beberapa pengecualian, Amerika Afrika adalah speaker yang paling vernakular dan
Amerika Eropa speaker vernakular setidaknya dengan penduduk asli Amerika jatuh
di antara. Tanpa identitas budaya variabel, hasil akan muncul baik didirikan
dan akan menyesuaikan dengan baik untuk pekerjaan sebelumnya pada varietas pedesaan, AAVE, dan penduduk asli
Amerika vernakular Englishes (Dannenberg 1999, 2002, Dannenberg & Wolfram
1998, Wolfram & Dannenberg 1999).