This paper showed that, in theory,

This paper showed that, in theory, a consumer cooperative would not be financially
weaker than a capitalist firm in the presence of a membership market. This implies that
a consumer cooperative can potentially be a promising alternative to a capitalist firm
when intractable market failure prevails in the product market.
Although it might look impracticable, the method of issuing transferable membership
is used for capital procurement by some types of consumer cooperatives in reality.
One example is a “housing company” (asunto-osakeyhtiö in Finnish, which is
actually a housing cooperative) in Finland. A housing company is a limited-liability
business that owns a residential building and confers the right to possess the flats in
the building on its shareholders (who are mostly the residents of the building). At the
time of establishment, a housing company raises equity capital by issuing shares and
invests the sum, together with the mortgages, in constructing a residential building.
Thereafter, the shares are traded on the open market[14].
Memberships in golf clubs form a similar, but less mature, market for shares in
consumer cooperatives. A golf club sells membership in advance and spends the
proceeds on developing a golf course. When the construction work is over, the club
grants its members the right to use the facilities. The club members can liquidate their
membership by selling it in the secondary market. A similar mechanism can be found
for some resort country clubs.
It appears to be important that we understand the nature of transferable
membership in consumer cooperatives by studying these cases in more detail, and that
we develop practical applications of the theory discussed in this paper.

Results (Indonesian) 1:

Karya tulis ini menunjukkan bahwa, dalam teori, koperasi konsumen tidak akan secara finansiallebih lemah dari sebuah perusahaan kapitalis depan pasar keanggotaan. Hal ini menyiratkan bahwakonsumen koperasi berpotensi dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk sebuah perusahaan kapitalisketika kegagalan pasar terselesaikan berlaku di pasar produk.Meskipun mungkin terlihat tidak praktis, metode mengeluarkan dipindahtangankan keanggotaandigunakan untuk pengadaan modal oleh beberapa jenis koperasi konsumen dalam realitas.Salah satu contoh adalah "perumahan perusahaan" (asunto-osakeyhtiö di Finlandia, yangbenar-benar sebuah koperasi perumahan) di Finlandia. Sebuah perusahaan perumahan adalah Perseroan terbatasbisnis yang memiliki sebuah bangunan perumahan dan hak untuk memiliki apartemen dibangunan pada pemegang saham (yang sebagian besar penduduk bangunan). Diwaktu pendirian, perusahaan perumahan menimbulkan modal dengan mengeluarkan saham danmenginvestasikan jumlah, bersama dengan hipotek, dalam membangun sebuah bangunan perumahan.Setelah itu, saham yang diperdagangkan di pasar terbuka [14].Keanggotaan di klub golf membentuk serupa, tetapi kurang matang, pasar sahamKoperasi konsumen. Klub golf menjual keanggotaan terlebih dahulu dan menghabiskanhasil pada pengembangan lapangan golf. Ketika pekerjaan konstruksi sudah selesai, Klubhibah anggotanya berhak menggunakan fasilitas. Anggota klub dapat melikuidasi merekaKeanggotaan dengan menjual di pasar sekunder. Mekanisme yang serupa dapat ditemukanuntuk beberapa klub country resort.Tampaknya menjadi penting untuk kita memahami sifat dipindahtangankankeanggotaan dalam Koperasi konsumen dengan mempelajari kasus ini secara lebih rinci, dan yangkami mengembangkan aplikasi praktis dari teori yang dibahas dalam dokumen ini.

Results (Indonesian) 2:

Makalah ini menunjukkan bahwa, dalam teori, koperasi konsumen tidak akan finansial
lemah dari sebuah perusahaan kapitalis di hadapan pasar keanggotaan. Ini berarti bahwa
koperasi konsumen berpotensi dapat menjadi alternatif yang menjanjikan untuk sebuah perusahaan kapitalis
ketika kegagalan pasar terselesaikan berlaku di pasar produk.
Meskipun mungkin terlihat praktis, metode mengeluarkan keanggotaan dipindahtangankan
digunakan untuk pengadaan modal oleh beberapa jenis koperasi konsumen di realitas.
Salah satu contoh adalah "perusahaan perumahan" (Asunto-OSAKEYHTIO di Finlandia, yang
sebenarnya merupakan koperasi perumahan) di Finlandia. Sebuah perusahaan perumahan adalah terbatas-kewajiban
bisnis yang memiliki bangunan perumahan dan memberikan hak untuk memiliki flat
gedung di pemegang saham (yang sebagian besar warga bangunan). Pada
saat pendirian, perusahaan perumahan meningkatkan modal dengan saham menerbitkan dan
berinvestasi jumlah tersebut, bersama-sama dengan hipotek, dalam membangun sebuah bangunan perumahan.
Setelah itu, saham diperdagangkan di pasar terbuka [14].
Keanggotaan di klub golf membentuk serupa, tapi kurang matang, pasar untuk saham di
koperasi konsumen. Sebuah klub golf menjual keanggotaan di muka dan menghabiskan
dana pada pengembangan lapangan golf. Ketika pekerjaan konstruksi selesai, klub
memberikan anggotanya hak untuk menggunakan fasilitas. Anggota klub dapat melikuidasi mereka
keanggotaan dengan menjual di pasar sekunder. Mekanisme serupa dapat ditemukan
untuk beberapa klub resort negara.
Tampaknya menjadi penting bahwa kita memahami sifat dipindahtangankan
keanggotaan dalam koperasi konsumen dengan mempelajari kasus ini secara lebih detail, dan bahwa
kita mengembangkan aplikasi praktis dari teori dibahas dalam makalah ini.