Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
telah diamati dari kedua sampel trimester kedua dan ketiga.27,28 di sisi lain, studi sebelumnya telah biasanyamenemukan sebuah asosiasi antara atau kedua-trimester awalpaparan terhadap infeksi dan schizophrenia.23,26 karenainfeksi yang terjadi pada berbagai titik waktu selama kehamilantampaknya terkait dengan pengembangan lebih lanjutskizofrenia, mungkin itu waktu infeksitidak mungkin menentukan, meskipun studi hewanmenemukan bahwa efek prenatal influenza infeksi padastruktur otak dan perilaku hewan berbeda menurutwaktu infection.29 mekanisme lain yangmungkin menjelaskan efek dari infeksi adalah demam, yang dapatjuga memiliki effects.26 teratogenik Menariknya, Fatemi et al.mengamati baru-baru ini bahwa ketika hamil mencit diinfeksidengan influenza virus, memiliki plasenta dari terinfeksi tikusmorfologi abnormalities.30 ini menunjukkan bahwa prenatalinfeksi juga dapat meningkatkan risiko skizofreniamelalui merangsang bolus kelainan. Kita akan menelitiApakah bolus kelainan yang lebih umum dikehamilan yang melibatkan infeksi prenatal danditemukan bahwa ini memang kasus: 60.3% kehamilandengan infeksi ibu memiliki kelainan bolus,dibandingkan dengan 45.9% kehamilan tanpa infeksi(Χ2 = 4.58, P =.032 MENDAPAT Di antara keturunan HR yang mengembangkanskizofrenia spektrum psikosis, ada 7dengan ibu infeksi dan mereka semua telah bolusabnormalities, while the rate of placental abnormalitiesin HR offspring with schizophrenia spectrum psychosiswithout maternal infection was 66.7% (Fisher’s exact testP = .14). Although this difference was not statisticallysignificant, the findings overall suggest that the effect ofinfections might be at least partly mediated through theireffects on the placenta.Maternal hypertension during pregnancy increasedthe risk of schizophrenia spectrum disorders, while elevatedBP on arrival at the delivery ward increased therisk of other mental disorders. Several previous studieshave observed that preeclampsia increases the risk ofschizophrenia,1,31,32 but there are also negative findings.33Hypertension without other symptoms of preeclampsiais almost twice as common as preeclampsia,34 but thisvariable has not been included in most previous studies.However, hypertension even in the absence of preeclampsiais associated with increased risk of eg, being bornsmall for gestational age and of stillbirth.35 One recentbirth cohort study obtained similar results to ours: hypertensionbut not preeclampsia increased the risk of adultmental disorders, most notably the risk of anxiety andmood disorders.36Gestational hypertension and preeclampsia cause placentallesions, eg, fibrin deposits and knots, which arequalitatively similar although more severe in preeclampsia.37 We examined whether placental abnormalities werelebih umum pada kehamilan ibu dengan hipertensidan menemukan sebuah tren ke arah ini: dalam totalsampel, 61.1% kehamilan dengan ibu hipertensi
Being translated, please wait..