European destiny. In this regard Br

European destiny. In this regard Britain was the initial pace-setter, not only in economic
growth but also in the relatively successful way that the country’s elites were
able to refashion its institutions to manage that growth. In the 1830s and 1840s its
ruling elites passed legislation that smoothed Britain’s move into its celebrated “classic”
liberal period of the 1850s and 1860s. One of several reasons for France’s decline
relative to Britain was that its leaders proved less flexible and far-sighted than those of
Britain. That failing was related to the deep political differences that continued to
plague the country. France experienced a number of failed uprisings and then a revolution
in 1830, putting a more liberal king into power. Another revolution in 1848
established a republic, which soon became a new Napoleonic empire. In 1871 yet
another republic, the third, was in formation, one that would last, though often beleaguered,
until the beginning of World War II.

Results (Indonesian) 1:

Eropa takdir. Dalam hal ini Britania adalah awal kecepatan-setter, tidak hanya dalam ekonomipertumbuhan tetapi juga di jalan yang relatif sukses yang elit di negaramampu refashion lembaga untuk mengelola pertumbuhan itu. Di tahun 1830-an dan 1840-an yangElite penguasa lulus undang-undang yang licin Britain's pindah ke yang dirayakan "klasik"Liberal masa tahun 1850-an dan 1860-an. Salah satu dari beberapa alasan untuk penurunan Perancisrelatif terhadap Britain adalah bahwa para pemimpinnya terbukti kurang fleksibel dan berpandangan jauh daripadaBritain. Gagal yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan dalam politik yang teruswabah negara. Prancis mengalami sejumlah pemberontakan yang gagal dan kemudian revolusitahun 1830, menempatkan lebih liberal raja dalam kekuasaan. Satu lagi revolusi pada tahun 1848didirikan Republik, yang segera menjadi kerajaan Napoleon baru. Pada tahun 1871 belumRepublik lain, ketiga, pada formasi, salah satu yang akan bertahan, meskipun sering terkepung,sampai awal Perang Dunia II.

Results (Indonesian) 2:

Takdir Eropa. Dalam hal ini Inggris adalah awal langkah-setter, tidak hanya di ekonomi
pertumbuhan tetapi juga dalam cara yang relatif sukses yang elit negara yang
mampu refashion lembaga untuk mengelola pertumbuhan itu. Di tahun 1830-an dan 1840-an yang
elit penguasa mengeluarkan undang-undang yang merapikan langkah Inggris ke merayakan "klasik" yang
periode liberal tahun 1850-an dan 1860-an. Salah satu beberapa alasan untuk Perancis penurunan
relatif terhadap Inggris adalah bahwa pemimpinnya terbukti kurang fleksibel dan berpandangan jauh daripada
Inggris. Gagal yang terkait dengan perbedaan politik yang mendalam yang terus
mengganggu negara. Prancis mengalami sejumlah pemberontakan gagal dan kemudian revolusi
tahun 1830, menempatkan seorang raja yang lebih liberal ke dalam kekuasaan. Revolusi lain pada tahun 1848
mendirikan republik, yang segera menjadi kekaisaran Napoleon baru. Pada tahun 1871 belum
republik lain, yang ketiga, adalah dalam formasi, yang akan bertahan, meskipun sering terkepung,
sampai awal Perang Dunia II.