Naik's booklets try to perpetuate t

Naik's booklets try to perpetuate the illusion that he stands unchallenged by the Christian community. His booklets frequently write about an unanswered debate challenge he issued to Pope Benedict some time back. It is little wonder the Pope didn't respond, for it is not the role of global religious leaders such as the Pope or Grand Mufti to debate television preachers! World religious leaders dialogue with other religious leaders like Deobandi Ulema or Muftis, not with television preachers who have been condemned as a Ghair Muqallidin and unreliable by their own religious authorities. Zakir Naik's speciality is inter-faith debate, but he has never yet dared share the stage with any of the top Christian inter-faith debaters like Jay Smith, Dr. James White, David Wood, Sam Shamoun, The Arabic Christian Perspective, The Sakshi Indian Apologetics Network, —all of whom have issued long-standing challenges to debate Naik but have so far only been offered excuses or silence. Instead, Naik selectively shares the stage only with Christians like Campbell who are elderly and lack debating skills, or else those who have no knowledge of Islam. It would be interesting also to see a debate between Zakir Naik and more mainstream articulate modern Muslims like Ed Husain who oppose his Wahhabi fundamentalist ideas.

In compiling this list of errors my goal is not to embarrass Zakir Naik so much as to help his audience think critically about what they hear on television. Why would someone have to use such frequent false statistics, misinformation, caricatures, and double standards if they were simply presenting the truth?

Results (Indonesian) 2:

Buklet Naik mencoba untuk mengabadikan ilusi bahwa ia berdiri tak tertandingi oleh komunitas Kristen. Booklet nya sering menulis tentang tantangan debat terjawab ia dikeluarkan untuk Paus Benediktus beberapa waktu lalu. Tidak heran Paus tidak menanggapi, karena itu bukan peran pemimpin agama global seperti Paus atau Grand Mufti berdebat pengkhotbah televisi! Dunia pemimpin agama dialog dengan pemuka agama lain seperti Deobandi Ulama atau Mufti, tidak dengan pengkhotbah televisi yang telah dikutuk sebagai Ghair Muqallidin dan tidak dapat diandalkan oleh otoritas agama mereka sendiri. Khusus Zakir Naik adalah debat antar agama, tetapi dia tidak pernah lagi berani berbagi panggung dengan salah satu debat antar-iman Kristen atas seperti Jay Smith, Dr. James White, David Wood, Sam Shamoun, The Arabic Christian Perspective, The Sakshi India Apologetics Jaringan, -semua antaranya telah mengeluarkan tantangan lama berdebat Naik tapi sejauh ini hanya ditawarkan alasan atau diam. Sebaliknya, Naik selektif berbagi panggung hanya dengan orang-orang Kristen seperti Campbell yang sudah lanjut usia dan tidak memiliki keterampilan berdebat, atau yang lain mereka yang tidak memiliki pengetahuan tentang Islam. Akan menarik juga untuk melihat perdebatan antara Zakir Naik dan lebih utama mengartikulasikan Muslim modern seperti Ed Husain yang menentang ide fundamentalis Wahhabi nya. Dalam menyusun daftar ini kesalahan tujuan saya bukan untuk mempermalukan Zakir Naik begitu banyak untuk membantu pendengarnya berpikir kritis tentang apa yang mereka dengar di televisi. Mengapa seseorang harus menggunakan sering palsu statistik, informasi yang salah, karikatur, dan standar ganda seperti jika mereka hanya menyajikan kebenaran?