Cellulitis presents with erythema,

Cellulitis presents with erythema, pain, rm and ten- der induration, and less commonly, uctuance. The erythema may rapidly intensify and spread. The margins are generally indistinct. In some cases of cellulitis, the overlying epidermis undergoes bulla formation or necrosis, resulting in extensive areas of epi- dermal sloughing and super cial erosion (Figs. 178-1 and 178-2). Regional lymphadenopathy may be associated with cellulitis on an extremity. In older individuals, thrombophlebitis may complicate lower leg cellulitis. Systemic symptoms, such as fever, chills, and malaise are variable, and sometimes may antedate localizing complaints and signs of SSTI. In a study of 50 patients with cellulitis, only 26% had fever higher than 38°C (100.4°F). A potential portal of entry was identi ed in 66% of patients.36 The infection may also cause deeper necrosis, resulting in dermal and subcutaneous abscess forma- tion, fasciitis, and myonecrosis. Pain in the absence of erythema, or out of proportion to the appearance of the local area, should raise suspicion for an early

Results (Indonesian) 1:

Selulitis menyajikan dengan eritema, nyeri, rm dan ten-der Indurasi, dan kurang lazim, uctuance. Eritema cepat dapat mengintensifkan dan menyebar. Margin umumnya tidak jelas. Dalam beberapa kasus selulitis, epidermis atasnya mengalami pembentukan bulla atau nekrosis, mengakibatkan luas area epi - dermal proses dan super Ma erosi (rajah -rajah 178-1 dan 178-2). Limfadenopati daerah dapat dikaitkan dengan selulitis pada ekstremitas. Pada orang tua, tromboflebitis dapat menyulitkan selulitis tungkai. Gejala-gejala sistemik, seperti demam, menggigil dan malaise variabel, dan kadang-kadang mungkin antedate lokalisasi keluhan dan tanda-tanda SSTI. Dalam sebuah studi dari 50 pasien dengan selulitis, hanya 26% memiliki demam tinggi daripada 38° C (100.4° F). Portal potensi entri adalah memenuhi lowon ed di 66% dari patients.36 infeksi juga dapat menyebabkan lebih dalam nekrosis, mengakibatkan abses dermal dan subkutan forma-tion, fasciitis, dan clostridial. Sakit dalam ketiadaan eritema, atau out of proportion to munculnya daerah setempat, harus meningkatkan kecurigaan untuk awal

Results (Indonesian) 2:

Selulitis menyajikan dengan eritema, nyeri, rm dan sepuluh der indurasi, dan kurang umum, uctuance. eritema dapat dengan cepat meningkatkan dan menyebar. Margin umumnya tidak jelas. Dalam beberapa kasus selulitis, epidermis mengalami pembentukan bula atau nekrosis, sehingga daerah yang luas dari epi- peluruhan kulit dan erosi yang super resmi (Gambar. 178-1 dan 178-2). limfadenopati regional dapat dikaitkan dengan selulitis pada ekstremitas. Pada orang tua, tromboflebitis dapat mempersulit rendah selulitis kaki. gejala sistemik, seperti demam, menggigil, dan malaise adalah variabel, dan kadang-kadang mungkin mendahului lokalisasi keluhan dan tanda-tanda SSTI. Dalam sebuah studi dari 50 pasien dengan selulitis, hanya 26% mengalami demam tinggi dari 38 ° C (100,4 ° F). Sebuah portal potensi masuknya adalah ed diidentifikasi di 66% dari patients.36 Infeksi juga dapat menyebabkan nekrosis yang lebih dalam, sehingga kulit dan subkutan abses formasi tion, fasciitis, dan myonecrosis. Nyeri pada tidak adanya eritema, atau tidak sesuai dengan penampilan dari daerah setempat, harus meningkatkan kecurigaan untuk awal