6. Anabolic Agents Teriparatide, re

6. Anabolic Agents
Teriparatide, recombinant human parathyroid hormone(1–34), is the first anabolic agent approved by the FDA for treatment of osteoporosis. It is generally reserved for patients with moderate to severe osteoporosis. This agent differs from antiresorptive therapies in that it stimulates osteoblastic activity to form new bone with once-daily administration. Teriparatide also has many actions that are similar to endogenous parathyroid hormone, and continuous infusions actually stimulate osteoclastic activity and increase bone resorption. In one study, its bone-forming properties increased bone mineral density in the spine and hip by 9% and 3%, respectively. After 21 months of therapy, these increases led to 65% and 35% reductions in vertebral and nonvertebral fractures, respectively. The dose of teriparatide is 20 mcg given by subcutaneous injection once daily. It is available in a prefilled multiple-dose pen delivery system. Common adverse effects include nausea, headache, leg cramps, dizziness, injection-site discomfort, and hypercalcemia. Osteosarcoma has been observed in animal studies, but no cases have been reported in humans. However, this potential concern has led to the inclusion of a black-box warning in the product labeling. The warning states that teriparatide should not be used in patients at increased risk for osteosarcoma, including patients with Paget’s disease of bone, unexplained elevations of alkaline phosphatase, prior radiation therapy involving the skeleton, and/or children and young adults with open epiphyses. Additionally, teriparatide should not be used in patients with preexisting hypercalcemia or skeletal radiation therapy. Patient-related concerns regarding the use of teriparatide include cost of therapy and need for subcutaneous injections. The labeling recommends treatment for a maximum of 2 years because it has not been studied for longer periods.

Results (Indonesian) 1:

6. Anabolic Agents Teriparatide, rekombinan hormone(1–34) paratiroid manusia, adalah agen anabolik pertama yang disetujui oleh FDA untuk pengobatan osteoporosis. Ini dikhususkan untuk pasien dengan osteoporosis yang moderat sampai parah. Agen ini berbeda dari terapi antiresorptive dalam merangsang kegiatan osteoblastik bentuk tulang baru dengan administrasi sekali sehari. Teriparatide juga memiliki banyak tindakan yang mirip dengan hormon paratiroid endogen, dan infus kontinyu benar-benar merangsang aktivitas osteoklastik dan meningkatkan resorpsi tulang. Dalam satu studi, sifat membentuk tulang meningkat kepadatan mineral tulang di tulang belakang dan pinggul sebesar 9% dan 3%, masing-masing. Setelah 21 bulan terapi, meningkat ini menyebabkan 65% dan 35% penurunan patah tulang dan nonvertebral, masing-masing. Dosis teriparatide adalah 20 mcg yang diberikan oleh subkutan injeksi sekali sehari. Tersedia dalam sistem pengiriman prefilled beberapa dosis pena. Efek samping yang umum termasuk mual, sakit kepala, kram kaki, pusing, tempat suntikan ketidaknyamanan dan hiperkalsemia. Osteosarcoma telah diamati pada kajian hewan, tetapi tidak ada kasus yang dilaporkan pada manusia. Namun, keprihatinan potensi ini telah menyebabkan masuknya kotak hitam peringatan dalam label produk. Peringatan menyatakan bahwa teriparatide tidak boleh digunakan pada pasien pada peningkatan risiko untuk osteosarcoma, termasuk pasien dengan penyakit Paget tulang, dijelaskan ketinggian dari alkali fosfatase, terapi radiasi sebelumnya yang melibatkan kerangka, dan/atau anak-anak dan dewasa muda dengan membuka epiphyses. Selain itu, teriparatide tidak boleh digunakan pada pasien dengan hiperkalsemia sudah ada atau terapi radiasi kerangka. Pasien yang berhubungan dengan masalah mengenai penggunaan teriparatide termasuk biaya terapi dan perlu untuk subkutan suntikan. Pelabelan merekomendasikan perawatan untuk maksimal 2 tahun karena tidak telah dipelajari untuk periode lagi.

Results (Indonesian) 2:

6. Anabolic Agen
Teriparatide, rekombinan hormon paratiroid manusia (1-34), adalah agen anabolik pertama yang disetujui oleh FDA untuk pengobatan osteoporosis. Hal ini umumnya dicadangkan untuk pasien dengan moderat untuk osteoporosis parah. Agen ini berbeda dari terapi antiresorptive dalam merangsang aktivitas osteoblastik untuk membentuk tulang baru dengan pemberian sekali sehari. Teriparatid juga memiliki banyak tindakan yang mirip dengan hormon paratiroid endogen, dan infus terus menerus benar-benar merangsang aktivitas osteoklastik dan meningkatkan resorpsi tulang. Dalam satu studi, sifat pembentuk tulang meningkat kepadatan mineral tulang pada tulang belakang dan pinggul sebesar 9% dan 3%, masing-masing. Setelah 21 bulan terapi, kenaikan ini menyebabkan 65% dan 35% pengurangan patah tulang belakang dan nonvertebral, masing-masing. Dosis teriparatid adalah 20 mcg diberikan melalui suntikan subkutan sekali sehari. Ini tersedia dalam beberapa dosis sistem pengiriman pen prefilled. Efek samping yang umum termasuk mual, sakit kepala, kram kaki, pusing, injeksi-situs ketidaknyamanan, dan hiperkalsemia. Osteosarcoma telah diamati pada hewan percobaan, tetapi tidak ada kasus telah dilaporkan pada manusia. Namun, kekhawatiran potensi ini telah menyebabkan masuknya peringatan kotak hitam dalam label produk. Peringatan itu menyatakan bahwa teriparatid tidak boleh digunakan pada pasien pada peningkatan risiko untuk osteosarkoma, termasuk pasien dengan penyakit tulang Paget, peningkatan dijelaskan fosfatase alkali, terapi radiasi sebelum melibatkan kerangka, dan / atau anak-anak dan orang dewasa muda dengan epifisis terbuka. Selain itu, teriparatid tidak boleh digunakan pada pasien dengan hiperkalsemia yang sudah ada sebelumnya atau terapi radiasi skeletal. Kekhawatiran terkait pasien mengenai penggunaan teriparatide termasuk biaya terapi dan kebutuhan untuk suntikan subkutan. Label merekomendasikan pengobatan untuk maksimal 2 tahun karena belum diteliti lebih lama.